Anda belum login :: 22 Nov 2024 22:56 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
(ABSTRAK) Peran Musik Klasik dalam Pembelajaran (artikel Proceeding National Conference on Biopsychology #2 - NCOB, Yogyakarta, 14 Maret 2011)
Bibliografi
Author:
Pandia, Weny Savitry S.
Topik:
Musik klasik
;
fungsi otak
;
pembelajaran
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Universitas Gadjah Mada
Tempat Terbit:
Yogyakarta
Tahun Terbit:
2011
Jenis:
Papers/Makalah - pada seminar nasional
Fulltext:
NCOB_Peran Musik Klasik dalam Pembelajaran - text.pdf
(145.0KB;
5 download
)
Abstract
Dengan adanya sistem pembelajaran di sekolah formal yang umumnya sangat
menekankan fungsi kognitif, yang pada akhirnya sangat mengaktifkan belahan otak kiri
(Hermawati, 2001), diperlukan suatu sistem yang dapat mengaktifkan kedua belahan
otak secara seimbang. Dengan mengaktifkan kedua belahan otak, pembelajaran yang
dilakukan siswa akan optimal. Karena otak bekerja dengan prinsip sirkuit (Pasiak, dalam
Given, 2007), perlu adanya aktivitas yang dapat membuat semua bagian otak dalam
sirkuit tersebut berfungsi. Pendidikan musik dalam jangka waktu lama diharapkan dapat
menyeimbangkan fungsi semua belahan otak. Levitin (2007) menyatakan bahwa kedua
belahan otak bekerja secara simultan untuk menganalisis dan berpikir abstrak. Musik
memberikan sumbangan dengan membantu koordinasi kedua hemisfer. Di samping itu,
musik membantu seseorang untuk menyiapkan proses berpikir yang diperlukan dalam
sejumlah aktivitas kognitif dan sosial, sehingga otak siap menerima tuntutan lingkungan
yang terkait dengan kemampuan berinteraksi sosial dan bahasa. Musik juga
mengajarkan kemampuan untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi kemudian,
sehingga kemampuan perencanaan juga dapat berkembang. ~~"
Aktivitas mendengarkan musik saja sudah dapat meningkatkan aktivitas sirkuit neural
tertentu di otak, apalagi mempelajari dan memainkan instrumen musik dalam jangka
waktu bertahun-tahun. Levitin (2007) menyebutkan bahwa corpus collosum yang
menghubungkan kedua belahan hemisfer musisi lebih besar pada non musisi. Dengan
demikian, para musisi memiliki kemampuan mengkoordinasikan hemisfer kanan dan kiri
dengan lebih baik daripada non musisi. Hal ini juga berlaku pada seseorang yang secara
rutin bermain musik. Dengan belajar musik, aktivitas berlatih memainkan instrumen
secara rutin dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan koordinasi dan struktur
neural baik di hemisfer kanan maupun kiri. Hal ini dapat terjadi karena aktivitas
bermusik melibatkan semua bagian otak dan hampir semua sistem saraf (Levitin, 2007).
Semakin banyak seseorang bermusik, pembentukan kot)eksi saraf di otak semakin
banyak dan kuat. Koneksi-koneksi saraf tersebut akan mempermudah seseorang dalam
memahami kode dan simbol seperti yang digunakan dalam matematika, musik, dan
bahasa (Pink, dalam Kerchner & Abril, 2009).
Penelitian dilakukan untuk melihat peran pendidikan musik, dalam ha!'ini musik klasik,
terhadap proses belajar mengajar. Secara khusus penelitian ini melihat perbedaan
antara remaja yang memperoleh pendidikan musik klasik dengan remaja yang tidak
' NATIONAL CONFERENCE ON BtOPSYCHOLOGY #2 | THE ROLE OF BRAIN ON BEHAVIOR
memperoleh pendidikan musik klasik dalam beberapa area, yaitu: kemampuan spaslal,
prestasi matematika, motivasi intrinsik, dan prestasi akademis secara umum.
Metode yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Sampel penelitian adalah 265
remaja yang duduk di SMP dan SMA di Jakarta. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa di
jenjang Pendidikan Menengah, pendidikan musik klasik memiliki pengaruh yang baik
terhadap pembelajaran. Siswa yang memperoleh pendidikan musik klasik memiliki
kemampuan spasial yang lebih baik (t-hitung = 5.060, t-tabel = 1.997) dan prestasi
matematika yang lebih baik (t-hitung=3.024, Ma be 1=1.666) dibandingkan dengan siswa
yang tidak memperoleh pendidikan musik klasik. Penelitian secara kualitatif juga
menemukan hasil bahwa remaja yang belajar musik klasik memiliki motivasi intrinsik
dan prestasi akademis yang lebih baik dibandingkan remaja yang tidak belajar musik
klasik. Sebagai data tambahan diperoleh hasil bahwa pendidikan musik klasik
memberikan kebiasaan positif dalam belajar melalui kedisiplinan dan ketekunan dalam
berlatih, emosi positif dalam belajar, serta kebiasaan untuk mengevaluasi kemampuan
diri dan pencapaian prestasi.
Dari hasil penelitian di atas terlihat perlunya kesadaran akan program pendidikan musik
pada umumnya dan musik klasik pada khususnya. Pengenalan akan musik dan belajar
musik perlu dilakukan sejak dini. Hal ini agar anak dapat memperoleh manfaat optimal
dalam pembelajaran melalui aktivasi seluruh bagian otak serta peningkatan koordinasi
dan struktur neural di hemisfer kanan maupun kiri, yang berdampak pada keseimbangan
aktivitas kedua belahan otak.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.25 second(s)