Karena begitu banyaknya perusahaan yang berdiri di negara ini, maka semakin banyaknya oknum- oknum yang ingin menghasilkan laba. Perusahaan banyak melakukan upaya supaya perusahaannya berkembang dan maju serta untuk menarik perhatian investor untuk berinvestasi di perusahaan mereka. Dan biasanya para investor lebih cenderung memperhatikan informasi laba yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan tanpa melihat terlebih dahulu bagimana perusahaan tersebut menghasilkan laba. Hal inilah yang mendorong banyak pihak- pihak perusahaan untuk menghasilkan laba sebesar- besarnya, salah satu upaya yang mereka lakukan yaitu dengan menjemen laba yang lebih dispesifikasikan dengan kegiatan perataan laba. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menguji apakah terdapat pengaruh good corporate governance, leverage, dan free cash flow yang diproxy kan oleh proporsi dewan komisaris independen, komite audit, kualitas audit, dan kepemilikan manajerial terhadap praktik perataan laba atau income smoothing. Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI) dari tahun 2012- 2015. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Dengan metode ini diperoleh 23 perusahaan manufaktur. Analisis data menggunakan regresi logistic. Hasil penelitian secara parsial menunjukan bahwa dewan komisaris independen, komite audit, kualitas audit, kepemilikan manajerial, dan leverage berpengaruh negative terhadap praktik perataan laba, sedangkan free cash flow berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba. Dan secara simultan variable independen tidak berpengaruh terhadap perataan laba dengan nilai sig 0,1%. |