Jumlah sekolah inklusi di Indonesia mengalami peningkatan pesat. Di SMA/SMK yang merupakaa jenjang terakhir dari pendidikan menengah, siswa perlu memiliki kesiapan yang baik sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi ataupun terjun ke dunia kerja. Kesiapan dapat tercapai jika prestasi belajar optimal, dan siswa memiliki nilai, sikap, dan perilaku positif. Salah satu factor yang berpengaruh adalah iklim sekolah yang positif. Penelitian secara kuantitatif dan kualitatif dilakukan untuk mengidentifikasi persepsi iklim sekolah 495 siswa SMA/SMK di Jakarta, Bandung, dan Solo, baik yang berkebutuhan khusus maupun reguler. Masih banyak kendala yang menyebabkan siswa berkebutuhan khusus maupun reguler belum mempersepsikan iklim sekolah yang positif. Guru, kebijakan sekolah, dan karakteristik siswa mempengaruhi persepsi siswa terhadap iklim sekolah dan juga well-being para siswa. |