Model pembelajaran kooperatif tipe make a match adalah model pembelajaran yang dilakukan untuk mencari suatu konsep, dengan cara siswa mencari dan menemukan pasangan terhadap jawaban atau soal yang dimiliki. Tipe make a match dapat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai yang direncanakan, yaitu hasil belajar siswa meningkat. Hasil belajar IPA merupakan perubahan yang terjadi pada peserta didik setelah melakukan kegiatan pembelajaran IPA dengan materi energi dan gaya yang menyangkut aspek kognitif dan afektif, yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada mata pelajaran IPA, dan meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV SD. Subjek penelitian adalah peneliti sebagai guru dan observer, serta siswa kelas IV SD yang berjumlah 26 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data dan analisis data kuantitatif diperoleh dari perhitungan hasil tes dan non-tes, untuk tes berupa nilai rata-rata postes dan pretes (kognitif), sedangkan non-tes berupa nilai rata-rata sikap (afektif). Kemudian hasil rerata nilai tersebut dibandingkan dengan nilai KKM mata pelajaran IPA sebesar 75, kemudian disajikan dalam bentuk grafik dan tabel, sedangkan analisis data kualitatif berupa deskripsi hasil observasi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil penelitian; Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada siklus I dilakukan dengan cara memasangkan jawaban dan pertanyaan pada lembar kerja kelompok. Pada siklus II pertemuan pertama dilakukan dengan cara siswa secara berkelompok mencari dan menemukan kartu jawaban atau pertanyaan yang mereka miliki, sedangkan pada pertemuan kedua siswa secara langsung mencari dan menemukan kartu pertanyaan atau jawaban yang diberikan.2. Hasil belajar kognitif siswa meningkat, terbukti hasil siklus I nilai rata-rata sebesar 79,61 dan hasil rata-rata postes pada siklus II sebesar 86,53 dengan peningkatan sebesar 6,74 dan dibandingkan dengan KKM hasil rerata siklus I dan II mendapatkan nilai di atas KKM. Hasil belajar afektif siswa juga meningkat, terbukti pada hasil siklus I dan diklus II terjadi peningkatan sikap, dapat dilihat dari jumlah siswa yang mengalami peningkatan pada kriteria sangat baik sebesar 15%, kriteria baik sebesar 15%, kriteria cukup sebesar8%. .Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SDK St. Anna Jakarta Timur. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan guru lebih memahami tentang model-model pembelajaran kooperatif khususnya pada model pembelajaran kooperatif tipe make a match, karena model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. |