Model pembelajaran kontekstual adalah suatu rencana atau pola yang digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran dengan cara mengaitkan pengetahuan dengan pengalaman siswa dengan materi yang akan diajarkan sehingga menghasilkan makna dan manfaat bagi siswa dan memiliki tujuh komponen pembelajaran. Hasil belajar adalah hasil penilaian yang dilakukan oleh guru untuk mengukur kemampuan intelektual yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses dan aktivitas belajar pada subtema gemar menolong dengan materi menggabungkan tiga mata pelajaran yaitu bahasa Indonesia, ilmu pengetahuan alam, dan pendidikan kewarganegaraan. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan model pembelajaran kontekstual dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Strada Dipamarga Jakarta Timur. Subjek penelitian adalah peneliti yang berperan sebagai guru, dibantu oleh guru wali kelas dan teman sejawat sebagai observer serta siswa kelas III SD Strada Dipamarga yang berjumlah 47 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes, hasil dianalisis, hasil observasi secara deskriptif, dan hasil tes secara deskriptif kuantitatif. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: Penerapan model pembelajaran kontekstual yang dilaksanakan dua siklus menekankan pada tujuh komponen. Komponen dalam pembelajaran kontekstual, yaitu: konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, penilaian sebenarnya, dan refleksi. Pada siklus I penerapan model pembelajaran kontekstual pada materi membaca teks agak panjang dan kenampakan alam berupa gunung, pegunungan, bukit, perbukitan, lembah, dan ngarai. Hasil obervasi dan refleksi pada siklus I, menjadi pedoman untuk melakukan perbaikan pada siklus II. Siklus II membahas materi kenampakan alam berupa danau juga sungai dan materi menjaga harga diri bangsa. Berdasarkan hasil observasi, tujuh komponen dalam model pembelajaran kontekstual sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.Hasil belajar pada subtema gemar menolong mengalami peningkatan nilai rata-rata dari postes siklus pertama sebesar 73,26 dan pada siklus kedua nilai rata-rata postes menjadi 90,97. Maka dapat disimpulkan kenaikan nilai rata-rata dari siklus pertama ke siklus kedua sebanyak 17,71. Jika dibandingkan dengan KKM terdapat peningkatan jumlah siswa yang mengalami pretes dan postes siklus I dari 33 siswa yang mencapai KKM di siklus II naik sebanyak 12 siswa menjadi 45 siswa. KKM yang digunakan berdasarkan KKM di sekolah yaitu 73. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar subtema gemar menolong pada siswa kelas III SD Strada Dipamarga Klender. Guru dapat menerapkan model pembelajaran kontekstual dengan menghubungkan materi dengan masalah-masalah yang terjadi pada kehidupan siswa secara lebih nyata. |