Teori Bruner adalah teori belajar matematika melalui tiga tahapan yaitu: tahap enaktif atau tahap kegiatan (enactive), tahap ikonik atau tahap gambar bayangan (iconic), dan tahap simbolik (symbolic). Tahap enaktif adalah tahap yang dilakukan siswa untuk memanipulasi objek-objek secara langsung. Tahap ikonik adalah dengan menggunakan gambaran dari objek-objek. Tahap simbolik adalah tahap yang mengajak siswa memanipulasi simbol-simbol secara langsun. Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk sadar terhadap masalah-masalah, kekurangan, dan celah-celah di dalam pengetahuan untuk yang tidak ada solusi, membawa serta informasi yang ada dari sumber-sumber. Pada kemampuan berpikir kreatif terdapat 5 indikator, yaitu: 1. memberi penjelasan sederhana; 2. membangun keterampilan datar; 3. menyimpulkan; 4. Member penjelasan lanjut; dan 5. mengatur strategi dan taktik. Pembelajaran matematika SD adalah proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penugasan yang baik terhadap materi matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika dalam materi sifat-sifat bangun datar, dengan menerapkan teori Bruner dalam pembelajaran matematika di kelas V SDN Kramat Jati 013 Pagi. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian 40 orang yang terdiri dari peneliti, guru observer, dan 38 siswa. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan. Penerapan teori Bruner bertujuan untuk menerapkan tahap enaktif, ikonik, dan simbolik dalam memahami materi sifat-sifat pada bangun datar, khususnya bangun segitiga dn trapesium. Kemampuan berpikir kreatif siswa sudah meningkat setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teori Bruner, rata-rata nilai kemampuan berpikir kreatif siswa meningkat dari 75,01 di siklus I menjadi 82,50 di siklus II. Meskipun terjadi peningkatan kemampuan berpikir kreatif secara umum, namun terjadi penurunan pada salah satu indikator kemampuan berpikir kreatif. Penurunan terjadi pada indikator pertama yaitu memberi penjelasan sederhana dengan rata-rata nilai 88,42 di siklus I dan 78,42 di siklus II. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa teori Bruner dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika dengan materi sifat-sifat bangun datar khususnya untuk bangun datar segitiga dan trapesium. Oleh karena itu, bagi guru dapat menerapkan teori Bruner pada pembelajaran matematika, dan bagi sekolah dapat mempertimbangkan untuk menerapkan teori Bruner untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa di kelas V. |