Hasil belajar merupakan kemampuan siswa yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan belajar pada mata pelajaran IPA materi karya berteknologi sederhana dan jenis-jenis batuan, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran tentang alam yang diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu proses, sikap, serta produk. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran secara berkelompok, dimana setiap siswa dibagi menjadi kelompok asal dan kelompok ahli, selain itu setiap anggota kelompok ahli bertanggung jawab terhadap suatu materi tertentu untuk diajarkan kepada kelompok asalnya. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mampu menciptakan pembelajaran yang interaktif
sehingga akan menghasilkan hasil belajar yang baik. Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA dan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas V SD Strada Van Lith I Jakarta Pusat. Subjek penelitian adalah peneliti yang berperan sebagai guru dalam melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, guru kelas yang berperan sebagai observer, dan siswa kelas VA yang berjumlah 23 orang yang menerima tindakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa yaitu tes dan non-tes berupa, pretes dan postes (kognitif), sikap (afektif), dan praktik (psikomotor), kemudian hasil yang diperoleh akan dianalisis dengan cara statistik deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Sedangkan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, teknik yang digunakan adalah adalah observasi, lalu hasil observasi yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1. Hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran IPA mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata pretes dan postes (kognitif) sebesar 31,34 yaitu, dari 24,96 menjadi 56,30. Nilai rata-rata hasil belajar sikap (afektif) siswa meningkat sebesar 14,52 yaitu, dari 72,78 menjadi 87,30. Selain itu, nilai rata-rata hasil belajar psikomotor (praktik) siswa meningkat sebesar 5,32 yaitu, dari 86,48 menjadi 91,80. Kemudian setiap nilai rata-rata hasil belajar (kognitif, afektif, dan psikomotor) dibandingkan dengan nilai KKM IPA sebesar 70. 2. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang diterapkan pada pembelajaran IPA yaitu dengan cara setiap siswa belajar di dalam kelompok asal dan kelompok ahli yang dibentuk secara acak dan heterogen. Pada siklus pertama, siswa mempelajari materi karya berteknologi sederhana, sedangkan pada siklus kedua siswa mempelajari materi jenis-jenis batuan. Selain itu pada siklus I siswa dapat membuat karya berteknologi sederhana secara berkelompok, sedangkan siklus II siswa mampu membuat karya, yaitu menghias batuan secara individu. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan guru perlu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selain itu diharapkan sekolah mampu mendukung dan mamfasilitasi sarana dan prasarana yang diperlukan guru dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, serta mengadakan pelatihan bagi guru mengenai penerapan model pembelajaran, khususnya model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw guna meningkatkan hasil belajar siswa dan kinerja guru. |