Anda belum login :: 23 Nov 2024 14:52 WIB
Detail
BukuPenggunaan Putusan Mahkamah Konstitusi No.21/Puu-Xii/2014 Terhadap Dua Putusan Praperadilan Nomor 67/Pid.Prap/2015/Pn.Jkt.Sel Dan Nomor Putusan 8/Pid.Prap/2015/Pn.Kpg
Bibliografi
Author: DEFEGA, ZENA DINDA ; Windayani, Tisa (Advisor)
Topik: Praperadilan; Penetapan Tersangka; Konstitusi
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2017    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: 2012050174-Zena.pdf (1.23MB; 8 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FH-4372
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Praperadilan merupakan lembaga pengawasan horizontal terhadap para penegak hukum di Indonesia. Tindakan penegak hukum dalam hal penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan maupun penghentian penuntutan, harus dilaksanakan sesuai dengan aturan hukum yang ada pada Undang-Undang No 8 Tahun 1981 tentang KUHAP. Metode Penelitian yang penulis gunakan ialah yuridis normative, yang diamana penelitian berdasarkan bahan – bahan hukum yang fokusnya pada membaca dan memprlajari bahan – bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Ketentuan Praperadilan yang ada pada Undang-Undang No 8 Tahun 1981. Yang menjadi pokok dalam skripsi ini adalah bagaimana pelaksanaan praperadilan pasca putusan Mahkamah Konstitusi nomor : 21/PUU-XII/2014. Penulis membandingkan dua putusan praperadilan yaitu kasus Dahlan Iskan dan kasus Noer Suwartina. Untuk putusan praperadilan Dahlan Iskan, Hakim sudah menggunakan Putusan Mahkamah Konstitusi No 21/PUU-XII/2014, dan penulis menilai hal tersebut sudah tepat. Untuk Putusan Praperadilan Noer Suwartina, Hakim belum menggunakan Pu Putusan Mahkamah Konstitusi No 21/PUU-XII/2014, dan penulis menilai hal tersebut tidak tepat.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.15625 second(s)