Anda belum login :: 23 Nov 2024 22:10 WIB
Detail
BukuTinjauan Yuridis Terhadap Penggunaan Kandungan Sintesis Ganja Dalam Cairan (liquid) Untuk Rokok Elektrik di Indonesia
Bibliografi
Author: SIJABAT, FRANSISKUS L ; Fransiska, Asmin (Advisor)
Topik: Kandungan Sintesis Ganja; Rokok elektrik; THC; Tetrahydrocannabinol
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2017    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: 2010050195-Fransiskus.pdf (8.69MB; 15 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FH-4354
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Fenomena rokok elektrik saat ini sedang banyak digandrungi oleh masyarakat di Indonesia. Dengan adanya fenomena ini, banyak pihak memanfaatkan ini untuk menyalahgunakan narkotika pada rokok eletrik ini agar tidak dapat tercium oleh pihak berwenang, yakni dengan membuat cairan liquid rokok elektrik dengan sintesis ganja sebagai bahan dasar pembuatannya. Hal ini mengundang penulis untuk membahas tentang masalah tersebut. Dalam hal ini THC/Tetrahydrocannabinol dikarenakan sebagai turunan dari ganja, maka masuk ke dalam narkotika golongan I, dan hukuman yang berlaku juga sama dengan narkotika golongan I, yakni minimal 5 tahun penjara. Tetapi pelaksanaannya di Indonesia semua masalah narkotika selalu berujung dengan hukuman kurungan penjara, yang bertujuan memberikan efek jera kepada pengguna narkotika, dan berefek dengan penuhnya Lapas sehingga melebihi kapasitas yang seharusnya, dan tidak berujung dengan pemberian efek jera kepada oknum terpidana masalah narkotika, maka menurut penulis pemidanaan penjara tidak seutuhnya efektif tanpa adanya pendekatan napza secara langsung dan program dekriminalisasi/depenalisasi bagi para pengguna narkotika. Selain itu kekosongan hukum di Indonesia mengenai penggolongan pengguna narkotika membuat program dekriminalisasi/depenalisasi tidak dapat berjalan baik, maka perlu adanya peninjauan ulang mengenai pengguna narkotika di dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, karena realisasinya di Indonesia banyak pengguna narkotika merupakan golongan coba-coba atau recreational users. Dan golongan pengguna tersebut tidak seharusnya mendapatkan hukuman penjara, selain karna penjara mulai penuh dengan narapidana narkotika, pidana penjara juga bukan satu-satunya hukuman yang memberikan efek jera. Lebih baik para recreational users mendapatkan rehabilitasi sosial karena tidak menggunakan narkotika dalam keadaan adiktif. Untuk mendapatkan semua hal dalam skripsi ini digunakan metode penelitian dengan studi kepustakaan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)