Masalah yang sering dihadapi perusahaan adalah asumsi keberlangsungan usaha. Diterimanya opini audit going concern menyebabkan pengguna laporan keuangan menangkap sinyal buruk pada laporan keuangan perusahaan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik biner dan analisis regresi linear berganda. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan yang diperoleh melalui www.idx.co.id dan data fraud yang diperoleh melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Total sampel yang digunakan pada model 1 penelitian adalah 369 dan pada model 2 penelitian sebanyak 237 sampel, dipilih dengan purposive sampling pada perusahaan manufaktur. Data diolah dengan menggunakan Statistical Package for the Social Sciences versi 22.0. Rasio leverage diukur dengan Debt-to-Equity Ratio, financial distress diukur dengan Revised Altman Z-Score, fraud diukur dengan penilaian OJK, audit tenure dan opini audit going concern diukur dengan opini audit, dan kualitas laporan keuangan diukur dengan Earnings Response Coefficient (ERC). Hasil pada model 1 menunjukkan bahwa rasio leverage tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern. Sedangkan financial distress, fraud, dan audit tenure berpengaruh terhadap opini audit going concern. Hasil pada model 2 menunjukkan bahwa audit tenure tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Sedangkan rasio leverage, financial distress, fraud, audit tenure, dan opini audit going concern berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. |