Penyakit ginjal kronis/chronic kidney disease (CKD) adalah sebuah kerusakan ginjal secara progresif yang terus menerus menjadi beban kesehatan masyarakat global. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit yang memerlukan biaya perawatan terbesar, akibat dari tidak adanya gejala pada stadium awal yang menyebabkan penderita baru mengetahui ketika sudah menderita stadium akhir. Kehadiran protein dalam urin atau albuminuria merupakan sebuah indikator yang penting untuk diagnosis dini, tingkat stadium dan penanganan akan CKD. Dalam penelitian ini, telah dibuat sebuah immunosensor berbasis plastik PET untuk deteksi kuantitatif Human Serum Albumin (HSA) sebagai alat electrochemical impedance spectroscopy (EIS) dengan menggunakan metode screen printing. Penggunaan PET sebagai material immunosensor didasarkan pada tujuan untuk mendapatkan sebuah sensor yang sederhana, murah, biocompatible, serta memiliki sifat fleksibilitas tinggi. Pada prosesnya digunakan pula metode screen printing untuk memfabrikasi interdigitated electrodes (IDE), dengan lebar jari elektroda yang digunakan ialah 100 ?m, jarak antar jari sebesar 150 ?m, dan total sensing area sebesar 13,6675 mm2. Immunosensor terdiri dari dua IDE, yang terbagi dalam control dan test sensing sites untuk memastikan spesifiknya proses immunosensing yang terjadi nantinya. Gaya dielectrophoresis positif diberikan untuk melakukan imobilisasi antibodi HSA untuk menangkap/melekatkan microprobes (MPs) pada permukaan elektroda. Microprobes yang digunakan terdiri dari inti nano partikel polystyrene (PS) yang dilapisi oleh partikel perak (Ag) yang telah dimodifikasi sehingga antibodi HSA dapat dikonjugasikan melalui reaksi kimia. Hasil menunjukkan adanya peningkatan linear pada variasi impedansi sesuai dengan meningkatnya konsentrasi HSA dengan limit of detection pada konsentrasi HSA sebesar 0,15 mg/ml. |