Anda belum login :: 24 Nov 2024 00:10 WIB
Detail
BukuAnalisis Implementasi Agen Tunggal Pemegang Merek Di Indonesia: Studi Kasus PT KOBEXINDO EQUIPMENT Sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek Jungheinrich
Bibliografi
Author: ELIZA, MONICA ; Sijabat, Rosdiana (Advisor)
Topik: agen tunggal; Analisis PESTLE; 7S McKinsey
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Administrasi Bisnis - Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2017    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: 2013021038-Monica Eliza.pdf (3.24MB; 46 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FIAN-1913
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Angkatan kerja di Indonesia setiap tahun mengalami kenaikan. Walaupun demikian, jumlah lapangan pekerjaan yang ada belum mampu menyerap angkatan kerja yang ada. Kondisi ini dapat diperkeruh dengan ASEAN Economic Community (AEC) yang menghilangkan hambatan pertukaran jasa termasuk tenaga kerja antar negara-negara ASEAN. Oleh karena itu, masyarakat seharusnya dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang tidak hanya untuk dirinya sendiri melainkan menghasilkan lapangan pekerjaan untuk orang lain dengan cara mendirikan usaha sendiri. Usaha yang didirikan tidak selalu harus melibatkan proses manufaktur yang membutuhkan modal yang besar tetapi dapat dilakukan dengan menjadi saluran distribusi bagi perusahaan manufaktur. Status tertinggi bagi saluran distribusi adalah agen tunggal di mana individu atau badan yang melakukan aktivitas distribusi merupakan satu-satunya penyalur suatu produk di suatu negara dan memiliki kewenangan untuk menunjuk saluran distribusi lain di bawahnya. Penelitian ini dilakukan untuk dapat memberikan informasi mengenai implementasi agen tunggal di Indonesia dengan menggunakan studi kasus PT Kobexindo Equipment. Implementasi agen tunggal yang dibahas di penelitian ini meliputi analisis operasional dan penunjukkan PT Kobexindo Equipment selaku agen tunggal serta peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan PT Kobexindo Equipment sebagai agen tunggal. Pendekatan konseptual yang digunakan untuk menganalisis implementasi dan strategi agen tunggal pemegang merek yaitu PT Kobexindo Equipment adalah 7S McKinsey dan Analisis PESTLE.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisis tematik. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan tiga orang narasumber yang merupakan karyawan dari PT Kobexindo Equipment. Pemilihan narasumber dilakukan secara purposive berdasarkan kepemilikan dan pengetahuan yang dimiliki terkait informasi yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa selaku agen tunggal, PT Kobexindo Equipment memiliki hak-hak eksklusif tertentu yang tidak dimiliki oleh jenis saluran distribusi lain. Penelitian ini juga mendapati bahwa pada operasionalnya, tidak semua hak-hak yang dimiliki oleh PT Kobexindo Equipment sesuai dengan teori-teori terkait agen tunggal seperti di antaranya PT Kobexindo Equipment dapat melakukan penyetokan atas jenis-jenis produk prinsipal dan diberikan wewenang untuk menetapkan harga penjualan atas produk Jungheinrich di Indonesia. Walaupun demikian, di luar hak-hak eksklusif tersebut, PT Kobexindo Equipment mendapatkan kontrol lebih dari prinsipal seperti pelaporan nama konsumen produk Jungheinrich di Indonesia dan pengaturan booth ketika PT Kobexindo Equipment berencana untuk mengikuti pameran logistik. PT Kobexindo Equipment juga memiliki tanggung jawab untuk menjual produk Jungheinrich sesuai target penjualan yang ditetapkan dalam perjanjian keagenan tunggal.
Penunjukkan PT Kobexindo Equipment sebagai agen tunggal berjalan melalui proses di mana perusahaan induk yaitu PT Kobexindo Tractors sebelumnya memegang status sebagai distributor tunggal Jungheinrich sehingga analisis penunjukkan dilakukan berdasarkan PT Kobexindo Tractors. Dari beberapa kriteria yang digunakan oleh prinsipal dalam mengangkat agen tunggal, kriteria paling menonjol yang dimiliki PT Kobexindo Tractors adalah dukungan terhadap konsumen.
Analisis PESTLE yang dilakukan menunjukkan bahwa ada banyak faktor-faktor eksternal, yang meliputi politik, ekonomi, sosial, teknologi, hukum dan lingkungan hidup, yang mempengaruhi operasional PT Kobexindo Equipment baik yang berdampak positif maupun negatif. Demikian pula halnya dengan faktor-faktor internal dalam PT Kobexindo Equipment yang dianalisis melalui 7S McKinsey melalui elemen strategi, sistem, struktur, kemampuan, nilai yang dianut bersama, gaya kepemimpinan dan tenaga kerja yang merupakan kekuatan dan kelemahan PT Kobexindo Equipment sebagai agen tunggal.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.390625 second(s)