Pada era Internet of Things (IoT), keamanan data merupakan salah satu faktor penting. Data dapat diamankan dengan menggunakan algoritma kriptografi. Algoritma kriptografi tersebut mengubah pesan asli menjadi suatu kode rahasia (enkripsi) sedangkan proses sebaliknya disebut dekripsi. Data yang akan dienkripsi pada penelitian ini berupa boot log file yang terdapat pada Raspberry Pi dan Intel Compute Stick. Boot log file tersebut dienkripsi menggunakan algoritma Data Encryption Standard (DES) dan Data Encryption Standard Lightweight (DESL). Kedua algoritma tersebut memerlukan suatu kunci rahasia untuk melakukan enkripsi. Kunci rahasia yang digunakan untuk algoritma DES dan DESL lalu dienkripsi menggunakan algoritma Rivest-Shamir-Adleman (RSA). Kemudian, data hasil enkripsi diunggah ke cloud dan dapat diunduh serta didekripsikan pada komputer client (Virtual Machine). Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada penelitian ini, tidak diperoleh perbedaan waktu yang signifikan antara enkripsi menggunakan algoritma DES maupun DESL. Walaupun begitu, algoritma DESL lebih cocok digunakan pada perangkat IoT karena ukuran kode program yang lebih kecil dan prinsip locality of reference yang dimiliki karena hanya menggunakan satu buah S-box yang diulang sebanyak delapan kali setiap round-nya. |