Anda belum login :: 24 Nov 2024 01:33 WIB
Detail
ArtikelHIV Prevalence and Socio-Economic Status In Sub-Saharan Africa  
Oleh: Priyati, Rini Yayuk
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: Jurnal Organisasi dan Manajemen vol. 5 no. 2 (Sep. 2009), page 73-81.
Topik: HIV/AIDS; Kemiskinan; Negara sedang berkembang; Pendapatan perkapita; Pendidikan; sub-sahara africa.
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: JJ153.2
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelDalam perkembangannya, HIV/AIDS bukan hanya menjadi masalah kesehatan, tetapi juga menjadi masalah sosial dan ekonomi. Kenyataannya, lebih dari 90 persen kasus HIV/AIDS ditemukan di Negara Sedang Berkembang (NSB), utamanya di Negara-negara Sub-Sahara Afrika. Hal ini menimbulkan pemikiran umum bahwa ada hubungan yang sangat erat antara HIV/AIDS dengan masalah-masalah sosial ekonomi seperti kemiskinan dan tingkat pendidikan. Daiam beberapa /iteratur dikemukakan bahwa pada banyak kasus di Afrika, terdapat hubungan positif antara HIV/ AIDS dan tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan. Ini berarti bahwa, semakin tinggi taraf hidup masayarakat Afrika, semakin rentan pula mereka terhadap infeksi HIV/AIDS. Hal ini tentu bertentangan dengan pandangan yang umum di terima. Hal sebaliknya terjadi pada kasus Negara-negara Asia. Argumen yang masuk akan adalah, HIV/AIDS terjadi di Afrika ketika banyak orang belum mengetahui penyebab dan cara penyebarannya, padahal HIV/AIDS sangat berhubungan dengan gaya hidup dan mobilitas masyarakat. Masyarakat kelas menegah di Afrika adalah masyarakat yang lebih "mobile" dari kelompok lainnya, mereka umumnya tinggal di perkotaan atau di daerah perbatasan dengan Negara lain (sebagian besar Negara Afika tidak memiliki perbatasan laut/landlock), sehingga resiko untuk terinfeksi menjadi lebih tinggi. Tidak seperti beberapa literatur yang membahas masalah HIV/AIDS di Afrika dengan kasus Negara per Negara, artikel ini mencoba mendekati permasalahan dengan analisis yang lebih makro, mencakup semua Negara Sub-Sahara, semua kelompok umur, dan lintas gender. Hasilnya adalah tidak adanya hubungan yang jelas antara banyaknya kasus HIV dan pendapatan per kapita. Sedangkan, pada kasus tingkat pendidikan, terdapat hubungan yang positif tetapi hubungan tersebut tidak linier.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)