Perataan laba merupakan salah satu cara manajemen perusahaan untuk membuat laba perusahaan terlihat stabil. Laba yang stabil dapat memberikan kesan bahwa manajemen perusahaan efektif sehingga menarik minat investor untuk menanamkan modalnya. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Corporate Governance (diproksikan oleh independensi komite audit, dewan komisaris independen, kepemilikan institusional), profitabilitas (diproksikan oleh Return On Assets / ROA dan Net Profit Margin / NPM), dan leverage terhadap praktik perataan laba. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapat melalui laporan keuangan interim dan laporan tahunan perusahaan. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011-2015. Objek dalam penelitian ini adalah 75 perusahaan. Model penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda yang diolah menggunakan SPSS versi 22.00. Hasil penelitian dari uji-F menunjukkan bahwa corporate governance, profitabilitas dan leverage secara bersama-sama berpengaruh terhadap perataan laba. Namun di dalam pengujian parsial (uji-t) hasil menunjukkan bahwa corporate governance (independensi komite audit, dewan komisaris independen, dan kepemilikan institusional), profitabilitas (ROA), dan leverage tidak berpengaruh terhadap perataan laba, sedangkan NPM berpengaruh signifikan terhadap perataan laba. |