| Masyarakat Indonesia sampai saat ini dapat dikatakan masih belum begitu paham tentang pasar saham. Sehingga Investor awam atau investor yang baru terjun di pasar saham cenderung mengikuti transaksi dilakukan oleh investor lainnya, terutama investor institusional. Hal ini terjadi karena investor awam cenderung menganggap investor institusional mempunyai informasi yang lebih akurat dan kemampuan dalam memilih saham yang lebih baik dibanding Investor individual. Transaksi yang dilakukan oleh kedua investor tersebut akan secara langsung mempengaruhi volatilitas harga saham, dari volatilitas tersebut akan mencerminkan perkiraan return yang dapat diperoleh investor. Penelitian ini bertujuan untuk melihat invesetor mana kah yang mempunyai pengaruh lebih besar terhadap volatilitas harga saham. Penelitian ini menggunakan data transaksi perusahaan LQ45 selama lima hari dari tanggal 5 September 2016 sampai dengan 9 September 2016. Dalam pengolahan data, penelitian ini akan menggunakan pengujian normalitas untuk mengetahui apakah data penelitian ini normal. Setelah pengujian normalitas dan terdapat sifat tidak normal, maka akan dilakukan pengujian heteroskesdastik dengan ARCH-LM test dan akan dilanjutkan dengan uji GARCH. Setelah dilakukan pengujian, kesimpulan dari penelitian ini adalah investor institusional mempunyai pengaruh lebih besar terhadap volatilitas harga saham dibanding invesetor individual. |