Pengembangan baja sebagai material otomotif yang ringan dan aman, serta berdampak pada penghematan bahan bakar merupakan tuntutan yang tidak terelakkan. Sifat yang perlu diperhatikan untuk material otomotif adalah kekuatan serta kemudahannya untuk dilas dan dibentuk. Baja masih mempunyai polensi untuk ditingkatkan sifat-sifatnya. Dalam penelitian ini masalah di atas dijawab dengan Baja Berfasa Ganda hasil pengubahan baja komersial C-Mn. Proses intercritical annealing yang dilakukan telah berhasil meningkatkan sifat mekanik baja komersial C-Mn.. Di samping itu proses intercritical annealing juga telah berhasil menghilangkan discontinuous yielding, suatu fenomena metalurgi yang tidak diinginkan dalam proses pembentukan logam. Secara experimental hilangnya discontinuous yielding dapat dibuktikan, bahwa yang berperan dalam penghilangan tersebut adalah residual stress dan kenaikan kerapatan dislokasi difasa Feril. Ditinjau dari waktu kemunculan kembali discontinuous yielding yang sangat panjang, 31 tahun, maka Baja Berfasa Ganda hasil proses intercritical annealing aman dari fenomena strain aging. |