Kurs dan capital flows dilihat menjadi dua hal yang penting dalam menghubungkan berbagai variabel ekonomi terutama terhadap output riil yang diproduksi suatu negara. Ketiga variabel ini berkaitan erat dalam menentukan kebijakan devaluasi yang diambil suatu negara. Hubungan sebab akibat diukur menggunakan berbagai proxy yaitu real effective exchange rate (REER), current account dan capital account yang dibagi dengan presentase ratio PDB nominal, indeks penyesuaian produksi industri, indeks harga konsumen dan jumlah uang beredar (M3). Penelitian menggunakan data runut waktu di tahun 2000-2014 yang kemudian disusun dalam bentuk panel untuk melihat respons antar wilayah negara. Seluruh variabel telah stasioner dalam tingkat level maupun first difference dan terdapat kointegrasi dalam jangka panjang. Berdasarkan AR Roots Table, diperoleh lag optimum antara 1 hingga 5 pada level 5%, nilai modulus telah stabil antara 0,298 – 0, 996. Hasil estimasi VAR juga menunjukan hubungan yang cukup signifikan antar variabel. Hasilnya, dalam uji kausalitas antar variabel terlihat hubungan searah maupun dua arah. Selain itu, kebijakan devaluasi kontraktif cenderung diambil negara-negara di Asia Tenggara dan negara-negara Asia Timur cenderung mengadopsi devaluasi ekspansif. |