Anda belum login :: 24 Nov 2024 08:21 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Pengembangan Model Kebijakan Penanganan Gizi Buruk Di Kabupaten Rote Ndao
Oleh:
Fanggidae, Apriana H.J.
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi:
Jurnal Bisnis dan Manajemen vol. 2 no. 01 (Jan. 2010)
,
page 424-446.
Topik:
Model Kebijakan
;
Penanganan
;
Gizi Buruk
Ketersediaan
Perpustakaan PKPM
Nomor Panggil:
J126
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Fenomena gizi buruk dan kurang gizi mencuat di Rote Ndao tahun 2007. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah menetapkan kebijakan penanganan gizi dan kurang gizi buruk yang meliputi: pemberian makanan tambahan (PMT) pmulihan kepada balita gizi kurang dan gizi buruk; revitalisasi posyandu ; dan kegiatan penunjang meliputi surveylens gizi, advokasi, bimbingan teknis dan evaluasi serta distribusi barang. Melihat fakta-fakta diatas sebenarnya penanganan masalah dan gizi buruk bukan sekedar menerapkan kebijakan pemerintah mengenai penanganan kejadian luar biasa penderita gizi buruk tetapi jauh lebih penting dari semuanya adalah dengan memfokuskan perhatian terhadap penanggulangan denagn pendekatan medis, peningkatan persediaan pangan, perbaikan ekonomi yang memakan waktu lama, memberikan hak asasi manusia untuk bekerja serta membutuhkan analisis ekonomi dan manajemen. Hasil analisis sebagai berikut: Analisis Persepsi responden terhadap pelayanan penanganan gizi buruk sebelum dan sesudah dikeluarkannya kebijakan pemerintah sebagai berikut: a. persepsi masyarakat sebelum dan sesudah menikmati pelayanan pemberian makanan tambahan berada pada kategori tidak memuaskan artinya program yang dinikmati balita gizi kurang dan gizi buruk tidak sesuai dengan yang diharapkan. b. persepsi masyarakat sebelum dan sesudah menikmati pelayanan revitalisasi posyandu berada pada kategori memuaskan artinya antara harapan dan kenyataan sejalan dimana kebijakan revitalisasi posyandu sangat dirasakan kepuasannya oleh masyarakat, kader, dan pengelola posyandu. c. persepsi masyarakat sebelum dan sesudah menikmati pelayanan penunjang lain berada pada kategori memuaskan artinya antara harapan dan kenyataan sejalan. d. persepsi masyarakat tentang pelayanan berada pada kategori memuaskan artinya antara harapan dan kenyataan sejalan dimana pelayanan yang diberikan oleh pemerintah sangat dirasakan kepuasannya oleh masyarakat/ penderita gizi buruk. Model rancangan kebijakan yang secara menyeluruh dapat tercover dan terakumulasi dalam satu bentuk yang dinamakan "piramid sehat" atau dengan kata lain Piramid "keluarga sehat dan sejahtera".
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)