Penyesuaian diri adalah penilaian individu mengenai kemampuannya dalam menilai dirinya secara realistik, menilai situasi secara realistik, menilai prestasi yang diperoleh secara realistik, menerima tanggungjawab, kemandirian, mengontrol emosi, berorientasi pada tujuan, berorientasi keluar, penerimaan sosial, memiliki filsafat hidup, dan hidup bahagia. Harga diri ialah penilaian individu terhadap diri sendiri yang terkait dengan hubungan yang erat atau berarti dengan orang lain, keunikan diri dan kemampuan mengekspresikan keunikan dengan berbagai cara, kemampuan membuat pilihan dan menerima tanggung jawab, dan keteladanan yang diperoleh melalui interaksi dengan orang lain. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui deskripsi harga diri dan penyesuaian diri siswi SMA Tarakanita 1, serta mengetahui hubungan antara harga diri dan penyesuaian diri siswi kelas X SMA Tarakanita 1. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah skala penilaian untuk mengukur variabel harga diri dan penyesuaian diri. Teknik analisis data menggunakan rumus korelasi Product Moment yang menghasilkan reliabilitas sebesar 0,913 untuk variabel harga diri dan 0,946 untuk variabel penyesuaian diri. Hasil analisis korelatif menunjukkan adanya korelasi positif antara harga diri dan penyesuaian diri sebesar 0,754 dengan taraf signifikan 0,000 dan koefisien determinasi sebesar 56,85%. Hal ini berarti harga diri memberikan sumbangan sebesar 56,85% kepada penyesuaian diri siswi kelas X SMA Tarakanita 1. Berdasarkan hasil analisis korelatif dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara harga diri dan penyesuaian diri. Peneliti memberikan saran bagi Kepala SMA Tarakanita 1 untuk membuat suatu kegiatan rutin yang dihadiri oleh siswi kelas X SMA Tarakanita 1. Kepala SMA Tarakanita 1 dapat bekerja sama dengan guru BK terkait dengan hal tersebut. Saran bagi guru BK SMA Tarakanita 1 diharapkan dapat memberikan layanan konseling bagi siswi agar termotivasi untuk meraih prestasi yang lebih baik. Layanan tersebut dapat berupa konseling baik individual maupun kelompok. Guru BK SMA Tarakanita 1 juga dapat bekerja sama denga Guru Koordinator ekstrakurikuler untuk melibatkankan siswi kelas X dalam perlombaan. Bagi mahasiwa/i Program Studi Bimbingan dan Konseling Unika Atma Jaya, diharapkan dapat membuat satuan layanan berkaitan dengan tanggung jawab siswa/i di tempat praktik. Selain itu, tema mengenai harga diri penyesuaian diri dapat menjadi referensi untuk melakukan konseling baik individual maupun kelompok. |