Kebiasaan belajar yang tersusun dan terencana dengan baik akan menghasilkan suatu dorongan bagi diri siswa untuk berprestasi dan bertanggung jawab dengan tugasnya. Kebiasaan belajar diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas, dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan. Kebiasaan belajar siswa dapat diukur berdasarkan ketepatan waktu penyelesaian tugas-tugas akademik, menghindarkan diri dari hal-hal yang memungkinkan tertundanya penyelesaian tugas, menghilangkan rangsangan yang akan mengganggu konsentrasi dalam belajar, penggunaan cara (prosedur) belajar yang efektif dan efisien dalam mengerjakan tugas akademik dan keterampilan belajar. Marginal diartikan sebagai hal yang berhubungan dengan batas (tepi), sedangkan kata “marginalisasi” diartikan sebagai pembatasan. Marginal juga memiliki dua makna, yaitu kelompok yang terasimilasi tidak sempurna dan kelompok yang terdiri dari orang-orang yang memiliki kedudukan rendah. Masyarakat marginal adalah masyarakat dalam kategori masyarakat miskin. Kemiskinan tersebut karena mereka berada di lapisan bawah struktur ekonomi dan sosial. Ini sebagai konsekuensi logis dari sistem mata pencaharian mereka yang memiliki tingkat pendapatan rendah. Masyarakat yang tergolong dalam kategori ini adalah mereka yang berprofesi sebagai pemulung, pedagang asongan, pengemis dan buruh pekerja kasar.Tujuan penelitian ini untuk menelaah kebiasaan belajar dua siswa dari keluarga marginal di MTs. Al-Makmur. Subjek penelitian ini yaitu dua siswa laki-laki yang berasal dari kelas VIII-1 yang berjumlah 38 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Data kualitatif berupa wawancara dan observasi yang dilakukan pada dua subjek penelitian, orangtua subjek penelitian, teman kelas, wali kelas, guru BK, tiga guru bidang studi (Matematika, IPA dan Bahasa Inggris).Berdasarkan hasil penelitian kebiasaan belajar subjek RG memilki kebiasaan belajar yang baik. Kebiasaan belajar yang dimiliki RG nampak dari ketepatan waktu penyelesaian tugas-tugas akademis, menghindarkan diri dari hal-hal yang memungkinkan tertundanya penyelesaian tugas, menghilangkan rangsangan yang akan mengganggu konsentrasi dalam belajar, penggunaan cara (prosedur) belajar yang efektif dan efisien dalam mengerjakan tugas akademik dan keterampilan belajar. Hasil penelitian juga menggambarkan bahwa subjek LG belum memiliki kebiasaan belajar yang baik. kebiasaan belajar tidak teratur, daya tahan belajar rendah (belajar secara tergesa-gesa), belajar ketika menjelang ulangan atau ujian, tidak memiliki catatan pelajaran yang lengkap, tidak terbiasa membuat ringkasan, tidak memiliki motivasi untuk memperkaya materi pelajaran, senang menjiplak pekerjaan teman dan kurang percaya diri, dan sering datang terlambat. Saran kepada dewan guru agar memberikan bimbingan individual dan kelompok secara berkesinambungan. Hal tersebut guna mempertahankan dan memperbaiki kebiasaan belajar siswa secara maksimal. |