Aktivitas belajar siswa adalah prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar.Sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat.Tidak belajar kalau tidak ada aktivitas.Dalam kegiatan belajar, subjek didik harus aktif berbuat. Agar aktivitas siswa dapat meningkat di kelas, penggunaan model pembelajaran harus tepat. Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran IPA.Model pembelajaran kontekstual adalah suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu ilmu pengetahuan yang sistematis, dapat dirumuskan, bersifat rasional, dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya yang dapat dilakukan melalui pengamatan dan induksi. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penilitian Tindakan Kelas(PTK). Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran IPA kelas IIIB SD Strada Slamet Riyadi I Tangerang.Siswa kelas IIIB berjumlah 37 siswa, terdiri dari 16 laki-laki dan 21 perempuan.Dalam penelitian ini, melibatkan teman peneliti yang bertugas untuk dokumentasi dan observer.Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah observasi, tes, dan angket. Meningkatnya aktivitas belajar siswa dapat dilihat dari hasil data yang menunjukkan adanya perbandingan antara aktivitas belajar siswa sebelum dan sesudah siklus pembelajaran, , tingkat aktivitas belajar siswa sebelum siklus pertama untuk kategori “tinggi” yaitu dari 51-65, sebanyak 19 siswa, dengan persentase 58%. Tingkat aktivitas belajar siswa sebelum siklus pertama untuk kategori “sedang” yaitu dari 36-50, sebanyak 12 siswa, dengan persentase 36%. Tingkat aktivitas belajar siswa sebelum siklus pertama untuk kategori “rendah” yaitu dari 21-35, sebanyak 2 siswa, dengan persentase 6%. Sedangkan , tingkat aktivitas belajar siswa sesudah siklus kedua untuk kategori “tinggi” yaitu dari 51-65, sebanyak 29 siswa, dengan persentase 88%. Tingkat aktivitas belajar siswa sesudah siklus kedua untuk kategori “sedang” yaitu dari 36-50, sebanyak 12 siswa, dengan persentase 12%. Tingkat aktivitas belajar siswa sesudah siklus kedua untuk kategori “rendah” yaitu dari 21-35, tidak ada. Dari hasil penelitian ini, disarankan agar guru harus menggunakan suatu model pembelajaran dalam melaksanakan pembelajaran, contohnya adalah menggunakan model pembelajaran kontekstual dan melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran IPA, agar siswa mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru, selain itu dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual, aktivitas siswa dapat meningkat pada mata pelajaran IPA. |