Anda belum login :: 24 Nov 2024 03:02 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Menuju pemanfaatan leksikografis korpus bahasa daerah: keanekaragaman tantangan dan peluang (dimuat dalam Prosiding Seminar Leksikografi Indonesia, Jakarta, 26-29 Juli 2016)
Bibliografi
Author:
Yanti
;
Kurnia, Nany S.
Topik:
Korpus
;
Bahasa Daerah
;
Basis Data
;
dan Leksikografi
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2016
Jenis:
Papers/Makalah - pada seminar nasional
Fulltext:
Makalah Yanti&Nany Seminar Leksikografi 2016 FINAL.pdf
(903.66KB;
6 download
)
[
Informasi yang berkaitan dengan koleksi ini di internet
]
Abstract
Sejarah panjang kegiatan penyusunan kamus sejumlah bahasa yang mendunia seperti bahasa Inggris menunjukkan bagaimana pemanfaatan data pemakaian bahasa di dunia nyata (bahasa alami) membuka celah peningkatan perbaikan mutu kamus. Penggunaan bahasa secara alami yang terhimpun dalam korpus bahasa, perkembangan pelbagai perangkat lunak yang mampu makin tajam menangguk data tertentu dari suatu korpus, dan peningkatan mutu korpus bahasa itu sendiri – dipadukan dengan intuisi penutur (jati) pekamus yang memanfaatkan semua ini – telah memperkaya kamus yang dihasilkan dalam rangka menjawab kebutuhan pengguna kamus yang disasar. Salah satu contoh, dalam hal kamus untuk pemelajar asing, adalah kemajuan dalam hal informasi frekuensi, fraseologi, dan penggunaan korpus pemelajar. Selain itu, tersedianya korpus bahasa berukuran besar dengan berbagai rancang bangun juga mendorong menjamurnya penelitian korpus yang hasilnya juga dapat mengilhami penyusunan kamus. Pola penyusunan dan pemanfaatan korpus bahasa seperti di atas tentu dapat pula diterapkan pada Bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang penutur (jati) dan bahan-bahan ragam tulisnya relatif tidak sukar ditemukan. Akan tetapi, sebagaimana kita ketahui, bahasabahasa daerah di Indonesia mempunyai rentang keanekaragaman yang sangat lebar, mulai dari yang masih hidup dengan subur sampai yang terancam punah. Makalah ini, menapak dari pengamatan dan pengalaman menyangkut upaya dokumentasi sejumlah bahasa daerah di Indonesia, selanjutnya membahas berbagai tantangan yang dihadapi dan peluang yang dimungkinkan oleh kemajuan teknologi untuk membuka jalan yang lebih lapang ke arah tersusunnya korpus bahasa-bahasa daerah. Penyusunan korpus bahasa daerah tanpa tradisi tulis dan yang belum dikenal hal ihwal tata bahasanya, misalnya, berbeda tantangannya dengan penyusunan korpus bahasa daerah yang banyak karya tulisnya dan yang sistem ejaan serta tata bahasanya sudah banyak dipelajari dan dikenal. Tantangan-tantangan ini mengisyaratkan perlunya pengerahan daya dan kerja keras untuk penyusunan korpus bahasa yang tertata baik. Makalah ini mengusulkan agar upaya mewujudkan tersedianya korpus bahasa daerah – yang nantinya dapat digunakan bersama – dilakukan dengan pendekatan kegotongroyongan, yaitu dengan melibatkan pihak-pihak yang sudah melakukan dokumentasi bahasa daerah di Indonesia dan masyarakat luas. Kemajuan teknologi sangat memungkinkan penggalangan data bahasa yang memenuhi ciri-ciri atau persyaratan yang ditetapkan dari khalayak ramai yang awam sekalipun. Hasilnya ditampung untuk diolah lebih lanjut dan berangsur-angsur mewujud menjadi korpus bahasa daerah yang dapat terus ditingkatkan mutunya.
Kajian editorial
Makalah ini diseminarkan dalam "Seminar Leksikografi Indonesia" yang diselenggarakan pada 26-29 Juli 2016 di Hotel Santika, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Indonesia.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.171875 second(s)