Kemampuan membaca pemahaman adalah kemampuan memahami arti dalam suatu bacaan melalui tulisan atau bacaan. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) merupakan model pembelajaran yang menempatkan siswa belajar secara berkelompok, dimana siswa dibentuk ke dalam kelompok yang heterogen (kemampuan akademik yang berbeda), dengan tahapan presentasi di kelas atau penyajian, belajar dalam kelompok, pertandingan, dan penghargaan kelompok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas IV SD Pangudi Rahayu melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament. Subjek penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas IV SD Pangudi Rahayu sebanyak 24 siswa. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas dengan melakukan siklus sebanyak dua kali. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terdiri dari empat tahapan yaitu (1) presentasi di kelas, pada tahap ini guru dapat membangkitkan motivasi siswa dengan mengajak siswa bernyanyi dan membuat jargon-jargon. (2) belajar tim, pada siklus I siswa diminta untuk mencari kata-kata sulit dalam teks bacaan. Pada siklus II siswa diminta untuk memprediksi isi teks bacaan melalui gambar dan judul teks bacaan yang diberikan oleh guru. Setelah itu siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. (3) Turnamen, siswa memainkan turnamen akademik dalam kelompok homogen, pada siklus II guru memodifikasi turnamen akademik ini. Siswa diperbolehkan menantang siswa lainnya dalam satu kelompok. Apabila siswa yang ditantang tidak dapat menjawab soal, maka skor akan diberikan kepada penantang. (4) Rekognisi tim, pada tahap ini setelah siswa melakukan turnamen akademik maka dilakukan penghitungan skor, setelah diketahui pemenangnya maka kelompok yang mendapatkan skor tertinggi akan mendapatkan penghargaan. Pada siklus I terdapat empat orang siswa yang belum mencapai standar ketuntasan, dan 20 siswa lainnya telah mencapai standar ketuntasan, sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan yaitu seluruh siswaa telah mencapai standar ketuntasan yaitu 70. Pada siklus I terhitung nilai rata-rata satu kelas adalah 76,6 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 83,3. Pada penilaian afektif juga mengalami peningkatan yaitu rata-rata pada siklus I adalah 74,4 dan pada siklus II adalah 83,9. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas IV SD Pangudi Rahayu meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Hasil penelitian ini diharapkan guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT tidak hanya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia saja, tetapi pada kegiatan membaca dalam mata pelajaran lainnya. |