Menurut Hasan (2007), kosakata adalah perbendaharaan kata yang dimiliki oleh seseorang. Membaca adalah kegiatan membaca yang bertujuan agar para siswa mampu menginterpretasi atau menafsirkan maksud pengarang apakah karanga itu fakta atau fiksi, sifat-sifat tokoh, reaksi emosional, gaya bahasa dan bahasa kias, serta dampak-dampak cerita. Trigan (Dalman 2013:116) Membaca bertujuan agar siswa mampu menginterpretasikan atau menafsirkan maksud pengarang. Seseorang pengarang menulis sesuatu, untuk dibaca orang lain, disini siswa ditutut untuk mampu memahami makna yang tersirat di dalam teks bacaan tersebut. Seorang pembaca harus mampu mengikuti pikiran pengarang dan bahkan pembaca juga dapat masuk kejalan ceritanya sehingga ia memahami maksud yang ingin disampaikan pengarang terhadap apa yang dibacanya. Untuk pembelajaran kosakata ini dialakukan dengan membaca cerita anak dan menurut Titik W.S (Rosdianan 2013:6.4) menjelaskan bahwa cerita anak cerita anak adalah cerita sederhana yang kompleks Cerita anak-anak harus berbicara tentang kehidupan ank-anak dengan segala aspek yang berada dan mempengaruhi mereka. Cerita anak-anak memang merupakan cerita yang pantas dikonsumsi oleh anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kosakata melalui membaca cerita anak di kelas V SD Santa Anna tahun ajaran 2015-2016 jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas, dengan subjek 28 siswa, peneliti, dan guru observer. Kemudian hasil data dianalisis secara deskriptif, selanjutnya hasil dari tes dianalisis dengan cara menghitung rata-rata, membandingkan dengan KKM, juga disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus, teknik pengumpulan data berupa observasi dan tes. Berdasarkan pelaksanaan tindakan kelas siswa yang mencapai KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ) pada siklus I sebanyak 13 siswa dan yang belum mencapai KKM sebanyak 15 siswa. Pada siklus II siswa yang mencapai KKM meningkat sebanyak 23 siswa dan belum mencapai KKM sebanyak 5 siswa. Pada siklus III siswa yang mencapai KKM kembali meningkat sebanyak 26 siswa, dan siswa yang belum mencapai KKM berkurang menjadi 2 siswa. Rata-rata yang telah didapatkan siswa dalam siklus I sampai dengan III. Dalam siklus I rata-rata yang diperoleh adalah 62 rata-rata yang diperoleh dalam silus II adalah 77, kemudian rata-rata dalam siklus III memperoleh hasil 80. Penerapan pembelajaran kosakata dapat mendorong siswa untuk membiasan berbicara menggunakan bahasa yang baik dan benar, selain itu dengan membaca siswa dapat menambah perbendaharaan kata yang dimilikinya. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan peneliti mengajukan saran, untuk sekolah, bagi guru adalah untuk dapat menerapkan pembelajaran kosakata kepada seluruh warga sekolah sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulisan, bagi PGSD dan peneliti lainnya adalah dapat mengembangkan pembelajaran kosakata dengan lebih menarik dan kreatif. |