Karakter hewan seringkali digunakan dalam pemasaran, khususnya periklanan. Ketika karakter hewan itu diberikan ciri-ciri manusia, maka lahirlah karakter hewan antropomorfik. Saat ini ada banyak sekali perusahaan yang menggunakan karakter hewan di dalam iklan mereka. Akan tetapi, penelitian yang membahas mengenai efektifitas penggunaan karakter hewan di dalam iklan tidaklah banyak. Oleh karena itu penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian yang menjelaskan fenomena karakter hewan di dalam iklan ini. Fokus penulis adalah mengetahui pengaruh relevansi karakter hewan antropomorfik dengan produk kepada sikap konsumen terhadap merek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah ada perubahan atau tidak pada suatu keadaan yang dikontrol secara ketat. Penelitian ini terdiri dari dua studi yaitu Studi 1 dan Studi 2. Masing-masing studi terdiri dari dua kondisi yang berbeda, kondisi pertama adalah relevan sedangkan kondisi kedua adalah tidak relevan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, kondisi pertama (relevan) memiliki pengaruh yang lebih positif kepada sikap terhadap merek. Hasil ini konsisten di dalam kedua studi yang dilakukan. Maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah semakin relevan karakter hewan dalam iklan dengan produk yang diiklankannya, maka sikap terhadap merek akan semakin positif. |