Strategi pemasaran melalui pendekatan konsumen menunjukkan bahwa manajemen pengalaman pelanggan sebagai alat pembeda untuk memberikan keunggulan kompetitif dalam lingkungan yang semakin kompetitif. Keunggulan kompetitif diperlukan bagi museum supaya dapat bersaing dengan tempat rekreasi dan lembaga pendidikan seperti museum lainnya, teater, bioskop serta taman hiburan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh pengalaman pelanggan (customer periences) terhadap revisit intention dengan learning in museum dan visitor satisfaction sebagai mediasi dari perspektif pengunjung museum. Penelitian ini dilaksanakan di Museum Wayang Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian, pengalaman pelanggan (customer experiences) menggunakan experiential marketing dengan 5 dimensinya yaitu sense, feel, think, act dan relate sebagai strategi pemasarannya menunjukan adanya pengaruh terhadap revisit intention melalui learning in museum dan visitor satisfaction sebagai mediasi. |