Suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya biasanya membutuhkan dana yang jumlahnya tidak sedikit. Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, sebagian besar perusahaan akan melakukan penawaran saham. Proses penawaran sebagian saham kepada masyarakat untuk pertama kalinya melalui bursa efek disebut dengan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO). Perusahaan yang melakukan IPO bisa mengalami underpricing atau overpricing. Fenomena underpricing menjadi hal yang menarik untuk diteliti dikarenakan lebih banyaknya perusahaan yang mengalami kondisi underpriced daripada overpriced pada saat melakukan penawaran umum di pasar perdana. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel keuangan dan non keuangan terhadap underpricing pada perusahaan-perusahaan yang melakukan IPO periode 2010-2014. Variabel-variabel keuangan yang diteliti yaitu Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Equity (ROE), sedangkan variabel-variabel non keuangan yang diteliti yaitu umur perusahaan dan ukuran perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 43 perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda dengan pengujian hipotesis menggunakan program Software Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 22. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 43 perusahaan sampel diperoleh hasil bahwa secara parsial ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap underpricing, DER berpengaruh signifikan positif terhadap underpricing, ROE berpengaruh signifikan positif terhadap underpricing, dan umur perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap underpricing. |