Penelitian ini terbagi menjadi dua model. Tujuan dari model penelitian pertama adalah untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh corporate governance dan potensi kebangkrutan terhadap financial restatement. Model penelitian kedua bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh corporate governance, potensi kebangkrutan, dan financial restatement terhadap kualitas laba. Corporate governance dalam kedua model penelitian ini diproksikan dengan proporsi dewan komisaris independen, independensi komite audit, dan tingkat kepemilikan large shareholders. Potensi kebangkrutan diukur dengan menggunakan model Altman Z-Score yang telah dimodifikasi, sedangkan kualitas laba diukur melalui inverse measure dari nilai discretionary accruals yang dihasilkan dengan menggunakan Modified Jones Model. Model penelitian pertama diuji dengan menggunakan model regresi logistik biner, sedangkan model penelitian kedua menggunakan model regresi linear berganda. Kedua model penelitian memiliki jumlah sampel sebanyak 278 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2014. Jumlah observasi yang digunakan dalam model penelitian pertama dan kedua masing-masing adalah 833 dan 753. Hasil regresi logistik biner pada model penelitian pertama menunjukkan bahwa independensi komite audit berpengaruh terhadap financial restatement. Hasil regresi linear berganda pada model penelitian kedua menunjukkan bahwa proporsi dewan komisaris independen, potensi kebangkrutan, dan financial restatement berpengaruh terhadap kualitas laba. |