Praktik perataan laba merupakan salah satu teknik manajemen laba yang digunakan perusahaan untuk meredam fluktuasi laba. Tindakan perataan laba yang menyimpang dapat menyebabkan informasi yang dihasilkan laporan keuangan menjadi tidak dapat diandalkan secara penuh untuk menilai kinerja perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba, seperti ukuran perusahaan, struktur kepemilikan publik, pembayaran dividen, profitabilitas, dan leverage. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yang meneliti 31 perusahaan dengan jumlah data yang diobservasi sebanyak 142 data, dimana data tersebut diambil dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010 sampai tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi logistik biner serta alat uji SPSS Statistic for Windows versi 17.0. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diidentifikasi bahwa terdapat 48 data dari total 142 data melakukan praktik perataan laba. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi logistik biner untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba, terdapat tiga variabel memiliki pengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba, yaitu struktur kepemilikan publik, pembayaran dividen, serta leverage, sedangkan dua variabel lainnya yaitu ukuran perusahaan dan profitabilitas tidak mempengaruhi praktik perataan laba. |