Pengukuran kinerja yang hanya berfokus pada perspektif finansial saja mungkin tidak cukup. Perusahaan dapat juga mengukur kinerja pada perspektif non-finansial lainnya yang dapat melipatgandakan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah Balanced Scorecard yang menawarkan pengukuran kinerja yang terfokus dalam empat perspektif berbeda, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Penulis mencoba menggunakan pendekatan Balanced Scorecard pada PT Salim Ivomas Pratama Tbk. sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak di dalam bidang agribisnis. Pengambilan data dilakukan dengan mengambil data primer, yaitu tiga kuesioner berbeda yang dibagikan kepada konsumen, karyawan, serta manajemen perusahaan. Sementara itu, data sekunder juga diambil dari Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan perusahaan sepanjang 2010 – 2014, serta hasil survei independen untuk mengetahui pangsa pasar sepanjang 2012 – 2015. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti produk yang berkualitas tinggi, higienis, harganya bersaing, mudah diperoleh, dan memiliki informasi yang lengkap. Sementara itu, dalam proses bisnis internal, ketidakpuasan manajemen atas kegagalan produksi dapat dikurangi dengan inovasi yang konsisten dan meningkatkan produktivitas karyawan. Produktivitas karyawan dapat ditingkatkan dengan menyediakan wadah umpan balik bagi karyawan, pelatihan atau pengembangan karyawan, serta meningkatkan apresiasi terhadap karyawan. |