Perilaku sedentary merupakan perilaku dengan ciri intensitas aktivitas fisik yang rendah dalam rutinitas keseharian. Pada dasarnya nilai kekuatan genggaman dan kekuatan otot tubuh pada golongan sedentary cenderung rendah karena mereka tidak banyak melakukan aktivitas fisik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kekuatan genggaman dan aktivitas keseharian terhadap kekuatan otot tubuh di kalangan mahasiswa yang tergolong sedentary. Subjek dalam penelitian ini merupakan 94 orang berusia 18 – 21 tahun yang terbagi atas 47 orang laki – laki dan 47 orang perempuan mahasiswa Jurusan Teknik Industri Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Instrumen yang digunakan adalah Smedley Hand Dynamometer untuk mengukur kekuatan genggaman dan Lafayette Manual Muscle Tester untuk mengukur kekuataan otot. Enam kelompok otot yang akan diukur untuk mewakili kekuatan otot tubuh keseluruhan, yaitu abduksi bahu, fleksi pergelangan tangan, ekstensi siku, fleksi pinggul, ekstensi lutut, dan dorsifleksi pergelangan kaki. Data aktivitas keseharian dikumpulkan menggunakan kuesioner. Seluruh data diuji secara statistik dengan uji normal, uji korelasi, uji normalitas residual, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji regresi linear sederhana dan berganda untuk membentuk model regresi guna memprediksi nilai kekuatan otot tubuh. Hasilnya variabel kekuatan genggaman dan aktivitas keseharian berkorelasi dengan kekuatan otot tubuh. Untuk responden laki – laki terbentuk 3 model regresi linear yaitu model regresi kekuatan genggaman terhadap kekuatan otot tubuh keseluruhan, model regresi kekuatan genggaman terhadap kekuatan otot pergelangan tangan, dan model regresi aktivitas keseharian terhadap kekuatan otot tubuh keseluruhan. Untuk responden perempuan terbentuk 4 model regresi linear yaitu 3 model regresi yang sama dengan responden laki – laki, ditambah model regresi kekuatan genggaman, tinggi badan, dan berat badan terhadap kekuatan otot tubuh keseluruhan. |