Persediaan dan pendapatan merupakan beberapa komponen penting dalam suatu perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sudah mengeluarkan PSAK 14 dan 23 mengenai perlakuan akuntansi tentang persediaan dan pendapatan suatu perusahaan. Penulis melakukan penelitian mengenai persediaan barang dagang dan pendapatan yang dimiliki oleh CV Istana Hearing Aid Indonesia. CV ini merupakan perusahaan dagang yang bergerak dalam penjualan alat-alat bantu dengar bagi orang yang memiliki masalah pendengaran pada telinganya. CV Istana Hearing Aid Indonesia menggunakan metode pencatatan perpetual dan metode penilaian FIFO (First In First Out) dalam menilai persediaannya. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah agar perusahaan dapat mengetahui apakah perlakuan akuntansi yang diterapkan perusahaan untuk persediaan dan pendapatannya sudah sesuai dengan standar yang berlaku atau belum. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis yang bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu penulis menyajikan dan menganalisis data yang diperoleh dari perusahaan agar memberi gambaran yang jelas bagi objek yang diteliti. Hasil dari penelitian ini adalah CV Istana Hearing Aid Indonesia dalam perlakuan akuntansi terhadap persediaan barang dagangnya jika dilihat dari segi metode pencatatan persediaan sudah sesuai dengan PSAK No. 14, tetapi dari segi metode penilaian persediaannya belum sesuai dengan PSAK No.14. Lalu, dalam perlakuan akuntansi terhadap pendapatan, CV Istana Hearing Aid Indonesia telah mencatat, mengukur, dan mengakui pendapatannya sesuai dengan PSAK No. 23. |