Penerimaan diri adalah kemampuan seseorang untuk menerima dirinya sendiri, baik secara fisik ataupun psikis. Menerima kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya. Sehingga dapat beradaptasi dengan orang lain dan lingkungan sekitar dan individu merasa bebas dari rasa bersalah, malu, kecemasan akan pendapat orang lain, untuk kemudian dapat mengembangkan diri semaksimal mungkin. Urutan kelahiran adalah uratan kelahiran seorang anak pada sebuah keluarga. Keluarga yang hanya memiliki satu anak, disebut memiliki anak tunggal. Anak sulung adalah anak tunggal hingga tiba saat adiknya (anak kedua atau seterusnya) lahir. Anak kedua atau anak tengah adalah anak kedua yang memiliki adik lagi, sehingga ia berada di tengah antara anak pertama dan anak terakhir. Anak ketiga atau anak bungsu adalah anak terakhir yang tidak memiliki adik lagi. Tujuan penelitian yang dilakukan pada kelas X adalah melihat apakah ada perbedaan penerimaan diri remaja berdasarkan urutan kelahiran dalam keluarga. Jenis penelitian ini adalah komparatif. Metode pengumpulan data menggunakan skala penilaian. Instrumen yang digunakan memiliki 80 item pernyataan dan telah diuji coba sehingga menghasilkan 60 pernyataan yang valid dengan reliabilitas sebesar 0,950. Hasil penelitian enunjukan bahwa tidak ada perbedaan penerimaan diri antara kelompok anak tunggal, anak sulung, anak tengah dan anak bungsu. Sehingga dapat diartikan bahwa penerimaan remaja baik anak tunggal, anak sulung, anak tengah dan anak bungsu adalah sama, mereka menerima diri mereka sebagai anak tunggal, anak sulung, anak tengah dan anak bungsu. Selain itu juga, dapat terlihat klasifikasi penerimaan diri remaja. Dari 74 anak yang diuji, sebanyak 54 anak (73%) memiliki penerimaan diri yang tinggi, dan 20 anak (27%) memiliki penerimaan diri yang sedang. Dari hasil itu pula dapat disimpulkan bahwa tidak ada yang memiliki penerimaan diri yang rendah. Saran peneliti bagi kepala sekolah, guru-guru dan guru bimbingan konseling SMAK 2 BPK PENABUR adalah agar dapat membuat suasana yang kondusif dan membantu membuat sebuah program untuk meningkatkan penerimaan diri siswa-siswinya. Saran untuk program studi bimbingan dan konseling adalah membekali mahasiswanya dengan ketrampilan membuat program layanan untuk meningkatkan penerimaan diri remaja, baik secara konseling individual ataupun berupa konseling kelompok. |