Rantai nilai merupakan kumpulan aktivitas dalam sebuah perusahaan yang dilakukan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, mengirimkan, dan support produk. Terdapat dua aktivitas dalam rantai nilai yaitu aktivitas utama dan pendukung. Di dalam aktivitas utama di antaranya terdapat aktivitas logistik masuk, operasi, dan logistik keluar. PT. Gizand Putra Abadi merupakan perusahaan manufaktur kayu Merbau yang berbasis di Papua. Kayu Merbau diolah menjadi decking, flooring, dan doorjamb, yang kemudian diekspor ke berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Tiongkok, Australia, dan Eropa. Sebagai perusahaan manufaktur, PT. Gizand Putra Abadi harus memastikan bahwa aktivitas rantai nilai khususnya aktivitas logistik masuk, operasi, dan logistik keluar berjalan dengan lancar karena aktivitas inilah yang menentukan persediaan produk perusahaan untuk dijual, agar dapat melakukan bisnisnya dengan baik dan meningkatkan keunggulan bersaing yang dimiliki. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah aktivitas rantai nilai yang diterapkan oleh PT. Gizand Putra Abadi, khususnya dalam aktivitas logistik masuk, operasi, dan logistik keluar, telah berjalan dengan efektif. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara kepada pihak PT. Gizand Putra Abadi, observasi, riset kepustakaan, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas rantai nilai khususnya pada aktivitas logistik masuk, operasi, dan logistik keluar yang dilakukan dalam PT. Gizand Putra Abadi telah berjalan dengan baik dan efektif karena memenuhi kriteria efektivitas yaitu adanya proses kerjasama yang baik antara karyawan yang bekerja di dalam rantai nilai perusahaan khususnya pada aktivitas logistik masuk, operasi, dan logistik keluar; barang-barang yang diproduksi mempunyai proses produksi yang teratur dan terencana; proses distribusi barang ke pelanggan berjalan dengan lancar; dan memenuhi target kapasitas produksi tiap harinya. |