Anda belum login :: 27 Nov 2024 00:59 WIB
Detail
BukuKedudukan Anak Bayi Tabung Ditinjau Dari Hukum Perdata
Bibliografi
Author: MARBUN, DENNY AGUSTINUS ; Maria T., Lidwina (Advisor)
Topik: KEDUDUKAN ANAK BAYI TABUNG; PEMBUAHAN SPERMA DONOR
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2015    
Penyerta: Dapat diakses selain di website Atma Jaya
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: 2010050265-Denny A.pdf (372.76KB; 20 download)
[Informasi yang berkaitan dengan koleksi ini di internet]
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FH-3988
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Program Bayi Tabung merupakan salah satu upaya bagi sebuah pasangan suami isteri untuk mendapatkan keturunan. Dengan pembuahan bayi tabung melalui sperma donor memunculkan suatu ketidakpastian hukum, dikarenakan anak hasil pembuahan ini empunyai dua ayah, yaitu ayah biologis (ayah pendonor sperma), dan ayahnya yang sah dalam akte kelahiran (ayah yuridis). Masalah yang akan muncul dari teknik bayi tabung menggunakan sperma donor ini adalah anak tersebut apakah anak ini memiliki hubungan keperdataan dengan ayah pendonor sperma atau apakah dengan ayahnya yang sah yang ada dalam sebuah Akta Perkawinan dari ayah dan ibu yang tercantum dalam akta kelahiran. Masalah berikutnya apakah anak tersebut dapat mewaris dari ayah dan ibunya yang sah menurut Perkawinan di Indonesia. Anak tersebut hanya mempunyai hubungan keperdataan yang sah dengan ayah yuridisnya, yang dikuatkan dengan adanya akta perkawinan yang mencantumkan bahwa ayahnya tersebut merupakan suami yang sah dari ibunya. Sedangkan ayah pendonor sperma tersebut tidak mempunyai hubungan keperdataan sama sekali dengan anak itu, karena ayah pendonor sperma hanya sebagai pendonor sperma, dan tidak mempunyai suatu akta otentik yang menguatkan bahwa ayah pendonor sperma tersebut berhak mempunyai hubungan keperdataan dengan anak itu. Oleh karena itu, anak ini hanya mempunyai hubungan keperdataan dengan ayahnya yang sah menurut Perkawinan, dan anak ini sebagai anak sah berhak mewaris dari ayah dan ibunya. Metode Penelitian yang digunakan penulis dalam menjelaskan pokok-pokok Permasalahan adalah dengan menggunakan yuridis normatif. Penelitian ini akan menitikberatkan pada metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan, yakni dengan memperoleh bahan-bahan tulisan, baik dari buku karangan ilmiah, artikel hukum, surat kabar, sampai pada peraturan perundang-undangan yang terkait. Dalam penelitian ini obyek penelitian yang digunakan berupa data sekunder, yakni data yang digunakan dari hasil kajian bahan-bahan pustaka.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.28125 second(s)