Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:28 WIB
Detail
BukuPerbedaan Kesejahteraan Psikologis Wanita Lajang Dan Menikah
Bibliografi
Author: WATI, THALILA MAYA EKA SATYA ; Trihastuti, Maria Claudia Wahyu (Advisor)
Topik: Kesejahteraan Psikologis; Wanita Lajang; Wanita sudah Menikah; BK
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2015    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: 2010034021-Thalila M.pdf (879.6KB; 55 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FKIPK-514
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Kesejahteraan psikologis mengacu pada suatu keadaan puas dan terpenuhinya kehidupan sehari-hari. Individu yang sejahtera secara psikologis ditandai oleh adanya: (1) perasaan optimis, (2) kemampuan untuk mengendalikan diri dan kemandirian dalam mengambil keputusan, (3) penguasaan lingkungan dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas yang menantang, serta (4) pencarian yang bertumbuh dan bermakna. Tingkat kesejahteraan psikologis seseorang berbeda-beda tergantung pada kondisi kehidupan (baik sosial, ekonomi, maupun pribadi) yang mempengaruhinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kesejahteraan psikologis antara wanita lajang dan menikah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif (noneksperimental). Pengumpulan data untuk mengukur kesejahteraan psikologis dilakukan dengan menggunakan skala penilaian. Instrumen kesejahteraan psikologis yang terdiri dari empat komponen dan delapan indikator. Masing-masing indikator memiliki 20 pernyataan, sehingga total pernyataan instrumen kesejahteraan psikologis berjumlah 160 pernyataan. Pengujian validitas dan reliabilitas pada instrumen kesejahteraan psikologis menghasilkan 128 pernyataan valid dengan realibilitas sebesar 0,976.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kesejahteraan psikologis antara wanita lajang dan menikah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa individu yang hidup di budaya Timur masih mendapatkan dukungan materiil dan imateriil yang diberikan oleh orangtuanya, sehingga perbedaan antara kondisi lajang dan menikah tidak terlalu mempengaruhi kesejahteraan psikologis individu. Saran peneliti bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling adalah hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan untuk merancang program di bidang pengabdian masyarakat dalam bentuk konseling pranikah. Bagi dosen mata kuliah Pendampingan Orang Dewasa dan Konseling Keluarga, hendaknya hasil penelitian ini dapat menjadi kajian dan bahan diskusi di dalam perkuliahan. Bagi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai kondisi kesejahteraan psikologis wanita lajang dan menikah. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan refeerensi bagi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling serta mahasiswa program studi lainnya yang tertarik meneliti tentang topik-topik sosial.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.203125 second(s)