Anda belum login :: 22 Nov 2024 19:42 WIB
Detail
BukuJucan, Guanxì dan Gereja: Suatu kajian tentang strategi pemertahanan identitas dari komunitas Tionghoa diaspora dalam Gereja Katolik di Toasebio
Bibliografi
Author: Tjahaja, Liria
Topik: Pemertahanan identitas; globalisasi; ritual; jùcan; guanxì; diaspora; Gereja Katolik
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Universitas Indonesia     Tempat Terbit: Depok    Tahun Terbit: 2016    
Jenis: Theses - Dissertation
Fulltext: Liria Tjahaja-Disertasi-FISIP-2016.pdf (8.52MB; 3 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: 256 TJA j
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: tidak ada
   Reserve Lihat Detail Induk
Abstract
Disertasi ini membahas tentang bagaimana di tengah arus perubahan zaman (globalisasi), komunitas orang Tionghoa diaspora yang merupakan umat Katolik di Gereja Toasebio tetap menyelenggarakan tradisi ritual makan bersama (jùcan) untuk membangun dan mempererat ikatan guanxì sebagai strategi pemertahanan identitas yang berperan menjaga kelangsungan hidup komunitasnya. Di samping itu, akan dijelaskan pula bagaimana Gereja Katolik menggunakan prinsip guanxì sebagai salah satu sarana/pintu masuk dalam menjalankan karya misinya yang semakin kontekstual di kalangan umatnya yang berlatar belakang etnis Tionghoa dan hidup di tengah masyarakat urban. Kasus orang Tionghoa Katolik di Toasebio menunjukkan bahwa dalam strategi pemertahanan identitasnya, nilai-nilai budaya Tionghoa digunakan sebagai sarana dan pedoman untuk meredefinisikan keberadaan komunitas etnis Tionghoa di tengah-tengah masyarakat yang terus berubah. Pemahaman nilai-nilai budaya yang dianut bersama sebagai komunitas etnis, menjadi elemen penting yang menyatukan orang-orang Tionghoa diaspora di Toasebio. Dalam konteks guanxì, memori dan kesadaran kolektif akan nilai nilai kebudayaan bersama tersebut selalu dihadirkan dan dikonstruksi dalam berbagai simbol kebudayaan yang terwujud melalui ruang/tempat tertentu (place), bahasa, aktivitas dan benda-benda yang secara representatif mencerminkan identitas dari komunitas yang ada. Seluruh strategi pemertahanan identitas yang diupayakan oleh komunitas Tionghoa diaspora di Toasebio hanya mungkin terwujud karena Gereja Katolik mau bersikap akomodatif, terbuka untuk mengadakan dialog kebudayaan serta mampu menciptakan suatu kondisi ataupun habitus yang nyaman bagi umatnya yang berlatar belakang etnis Tionghoa. Sikap Gereja tersebut juga dapat menjadi strategi pemertahanan identitas Gereja dalam mendukung misinya di tengah kehidupan masyarakat modern Metode penelitian etnografi yang digunakan dalam disertasi ini memilih aktivitas ritual makan bersama (“jùcan” ) sebagai entry point untuk mengungkapkan berbagai realitas sosial yang menjadi fokus dari kajian disertasi
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)