Salah satu cara bagi perusahaan untuk memperoleh modal tambahan ialah melalui pasar modal, dengan melakukan Initial Public Offering(IPO) atau penawaran umum perdana. Fenomena yang terjadi terkait hal ini ialah underpricing dijangka pendek dan underperformance dijangka panjang. Underpricing berarti harga penawaran IPO lebih rendah dari harga penutupan pertama di pasar sekunder.Dikatakan underpricing jika Initial Return bernilai positif.Underperformance berarti nilai saham yang cenderung menurun dijangka panjangnya. Dikatakanunderperformance jikaBuy and Hold Return bernilai negatif. Penelitian ini menggunakan variabel keuangan seperti Asset Turn Over, Debt to Equity Ratio, Earning per Shares dan Return on Asset untuk melihat perilaku underpricing.Dengan meneliti perusahaan yang melakukan IPO pada 2005-2010 di Bursa Efek Indonesia, peneliti juga melihat korelasi antara underpricing dan long term performance. Dengan menggunakan analisis regresi berganda, pada E-VIEWS 7, penelitian ini menjelaskan bahwa tidak terdapat pengaruh dari variabel keuangan diatas terhadap underpricing dan terdapat korelasi negatif antara underpricing dan long term performance. |