Memilih metode penyusutan atas aset tetap adalah sesuatu yang penting dilakukan oleh setiap perusahaan, karena secara teroretis, penerapan metode penyusutan dapat mempengaruhi laba perusahaan. Pemilihan metode penyusutannya harus sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 (2012), tentang aset tetap, agar beban penyusutan dapat disajikan dalam laporan laba rugi dengan nilai yang wajar. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Pusat PT Angkasa Pura 1 (Persero), dengan mengambil data dari tahun 2012 sampai tahun 2013. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan datanya adalah metode dokumentasi. Sedangkan untuk analisis datanya, digunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemilihan metode penyusutan memang dapat mempengaruhi laba perusahaan. Pemilihan metode penyusutan di kantor pusat perusahaan sudah sesuai dengan PSAK No. 16 (2012), tentang aset tetap, dimana kantor pusat perusahaan memilih metode garis lurus. Revenue expenditures telah diakui secara tepat, yakni sebagai beban yang dilaporkan dalam laporan laba rugi. Capital expenditures telah dikapitalisasi secara tepat sebagai aset. Namun daiam penyajian aset tetapnya, perusahaan tidak menerapkan model biaya secara benar, dimana hanya mengurangkan harga perolehan dengan akumulasi penyusutan |