Informasi perhitungan biaya yang akurat sangat diperlukan oleh perusahaan dalam merealisasikan tujuan usahanya, yaitu untuk dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta dapat meningkatkan profitabilitas dari waktu ke waktu. Dalam skripsi ini penulis ingin membandingkan dua metode penghitungan biaya produksi: metode tradisional yang digunakan oleh CV VILANI TOWER dan metode Activity Based Costing (ABC). Kedua metode tersebut akan dianalisa untuk mengetahui dampak yang akan berpengaruh pada informasi–informasi keuangan yang menjadi dasar pertimbangan perusahaan dalam pengambilan keputusan yang akan diterapkan melalui cost volume profit (CVP) analysis. Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis, sebaiknya CV VILANI TOWER menerapkan metode ABC untuk memperhitungkan harga pokok produksi, karena metode ABC lebih akurat dalam mengalokasikan biaya overhead sehingga perusahaan dapat mengetahui harga pokok produksi per unit lebih akurat dibanding metode tradisional yang menghasilkan perhitungan harga pokok produksi lebih tinggi (over costed) untuk produk T 20 sebesar Rp8.549,64dan produk T 30 sebesar Rp12.368,80. |