Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh dari rasio keuangan dan good corporate governance terhadap financial distress pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011 – 2013. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik dengan menggunakan total 273 sampel keuangan perusahaan yang memenuhi klasifikasi. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Financial distress yang diukur dengan menggunakan interest coverage ratio, dimana semakin rendah interest coverage ratio maka semakin tinggi resiko perusahaan mengalami financial distress. Variabel independen pada penelitian ini adalah likuiditas (current ratio), profitabilitas (return on asset ratio), leverage (debt ratio), aktivitas (total asset turnover), jumlah dewan komisaris, dan independence board of commisioner. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa leverage (debt ratio) dan jumlah dewan komisaris memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap finanacial distress dan profitabilitas (return on asset ratio) memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap financial distress. Sedangkan hasil dari likuiditas (current ratio), aktivitas (total asset turnover), dan independence board of commisioner menunjukan bahwa variabel tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial distress. |