Melihat tren travelling merupakan salah satu gaya hidup modern yang baru. Hal ini disebabkan oleh semakin murahnya biaya transportasi dan kemudahan akses dalam travelling. Indonesia memiliki pertumbuhan kelas menegah yang tinggi sehingga banyak masyarakat Indonesia yang mengikuti gaya hidup tersebut. Pada umumnya seorang traveler membutuhkan koper untuk membawa barang-barang yang dibutuhkan saat melakukan travelling. Dengan pesatnya pertumbuhan jumlah koper yang digunakan oleh traveler maka tingkat kerusakan koper yang terjadi dalam perjalanan juga mengalami peningkatan. Kerusakan koper yang sering terjadi meliputi baret-baret, kotoran stiker bandara yang susah dibersihkan, perusakan pada kunci dan Iain-Iain. Untuk melindungi koper supaya tidak timbul terjadi kerusakan yang parah maka koper tersebut memerlukan sarung koper dan jasa laundry koper. Melihat permasalahan yang terjadi, bisnis dari sarung koper dan laundry koper memiliki peluang dan prospek yang baik dan mengalami peningkatan setiap tahunnya dilihat dari data Laba-Laba. Namun Laba-Laba tidak memiliki jangkauan yang cukup luas untuk meraih peluang-peluang yang ada. Oleh sebab itu dibentuk anak perusahaan dari Laba-Laba yang hanya berfokus pada bidang perawatan koper dengan pelayanan pembuatan sarung koper dan laundry koper. Hal ini dilakukan untuk mengefisienkan dari segi investasi, biaya dan kompeksitas dalam membuka cabang Laba-Laba. Proyeksi total arus kas sebesar Rp1,291,776,679.74 dalam jangka waktu 5 tahun. Pengembangan bisnis ini memiliki nilai NPV sebesar Rp 606,163,424.08, nilai IRR 54%, ROI 28.25%, dan PBP dalam 2 tahun 20 hari. |