Anda belum login :: 27 Nov 2024 07:11 WIB
Detail
ArtikelKontribusi Program KB Terhadap Penurunan Fertilisasi Indonesia (1970-2000)  
Oleh: Adioetomo, Sri Moertiningsih
Jenis: Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi: Warta Demografi vol. 39 no. 02 (2009), page 12-21.
Topik: Keluarga Berencana; Kontrasepsi; Fertilitas; Usia Kawin; Unmet Need; Pertumbuhan Penduduk; BKKBN; Bonus Demografi
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: W5
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelTulisan ini mencoba menjawab pertanyaan "faktor-faktor apa yang menyebabkan penurunan TFR yang sangat signifikan?" Dan "apakah yang menyebabkan angka kelahiran stagnan tidak mengalami perubahan setelah tahun 2000?". Penurunan TFR dari 6.5 anak pada awal tahun 1970an menjadi 2.3 anak pada akhir tahun 1990an, besar kemungkinan merupakan sumbangan dari peningkatan presentase perempuan memakai alat kontrasepsi. Angka prevalensi ber-KB berhasil ditingkatkan dari 26 persen pada tahun 1980 menjadi 58 persen pada SDKI 1997 dan 60.3 persen pada SDKI 2002-2003, meskipun setelah itu peningkatannya sangat minim sekali. Data-data menunjukkan bahwa tingkat fertilitas Indonesia telah makin menjauhi polafertilitas natural karena peningkatan usia kawin dan terutama karena faktor pengaturan kelahiran. Hal itu oleh penulis dikatakan sebagai sumbangan dari adanya program keluarga berencana sejak tahun 1970an. Melemahnya pelayanan KB sejak th 2000, menyebabkan TFR menjasi stagnan. Untuk itu diperlukan kebijakan yang meneruskan upaya pengaturan kelahiran agar tingkat fertilitas Indonesia mencapai 2.1 anak per perempuan tahun 2015 dan penduduk tumbuh seimbang dengan NRR=1. Peningkatan pemakaian kontrasepsi dan revitalisasi program KB hendaknya terus diupayakan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)