PAKEM merupakan pembelajaran yang berorientasi pada siswa, yang mengaktifkan siswa, membuat kreatif dan dilakukan dengan suasana yang menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif. PAKEM menggambarkan pembelajaran yang beragam dengan menekankan belajar sambil berbuat (learning by doing). Pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran yang menggabungkan beberapa mata pelajaran menjadi satu kesatuan yang mengalami keterkaitan dalam satu tema. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi PAKEM dalam tema selalu berhemat energi pada siswa kelas IVC SD Strada Nawar Bekasi. Subjek dalam penelitian ini adalah guru, dua observer yaitu wali kelas IVC dan teman peneliti, serta siswa kelas IVC SD Strada Nawar yang berjumlah 43 siswa, terdiri dari 20 perempuan dan 23 laki-laki. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif atau desciptive research. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan tes, hasil dianalisis secara deskriptif. Pembelajaran tematik yang bertema „Selalu Berhemat Energi? dengan menggunakan PAKEM mencakup dua muatan mata pelajaran yaitu IPA dan bahasa Indonesia. Pembelajaran aktif tampak ketika siswa menemukan jawaban melalui kerja kelompok, pengamatan, bermain teka teki silang berdasarkan video yang ditonton, bertanya dan berani mengemukakan pendapatnya. Siswa menyalurkan kreativitasnya dengan menggambar alat elektronik sesuai petunjuk tempat (dapur, ruang tamu, kelas/sekolah, dan kamar tidur), membuat dan menghias buklet atau pamflet dan poster. Keefektifan pembelajaran tampak dengan tercapainya tujuan pembelajaran melalui kegiatan menonton video pembelajaran, pengamatan, kerja kelompok, bermain TTS, tanya jawab dan bermain tukar gambar. Hal tersebut menciptakan suasana yang menyenangkan dengan beragam kegiatan dan pemberian hadiah. Keefektifan pembelajaran juga dibuktikan dengan hasil belajar yang memenuhi KKM, Hasil pengamatan sikap pada pembelajaran pertemuan pertama yaitu terdapat sembilan siswa mendapat nilai 68,75; 16 siswa mendapat nilai 75; 14 siswa mendapat nilai 81,25 dan empat siswa mendapat nilai 87,5. Sedangkan pada pembelajaran pertemuan kedua terdapat tujuh siswa mendapat nilai 68,75; sebelas siswa mendapat nilai 75; 18 siswa mendapat nilai 81,25 dan tujuh siswa mendapat nilai 87,5. Penilaian keterampilan pada pembelajaran pertemuan pertama, rerata hasil LKSnya adalah 75,97 sedangkan pada pertemuan kedua adalah 82,62. Penilaian pengetahuan pada pembelajaran pertemuan pertama, rerata hasil tesnya adalah 70,55 sedangkan pada pembelajaran pertemuan kedua adalah 80,53. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan guru dapat memperoleh gambaran kegiatan dan aktivitas yang bervariasi dan beragam yang dapat diterapkan di kelas sehingga siswa dapat belajar dengan cara yang menyenangkan dan tidak merasa jenuh untuk belajar. Alangkah baiknya jika guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kreativitasnya dan memajang hasil karya siswa di papan kreasi kelas. |