Model pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa membangun pengetahuannya dan mengalami secara langsung kegiatan pembelajarannya melalui bimbingan yang diberikan oleh guru di kelas. Penerapan model pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing memberikan kesempatan kepada siswa dalam mengembangkan keterampilan kerja ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang baru. Model pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing yang dilakukan menggunakan enam tahapan, yaitu orientasi terhadap masalah, merumuskan masalah, membuat hipotesis, melakukan percobaan, menguji hipotesis, dan membuat kesimpulan. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif dan keterampilan kerja ilmiah. Hasil belajar kognitif adalah hasil belajar dalam bentuk pengetahuan, dimana siswa mampu menjelaskan kembali apa yang telah dipelajari. Sedangkan keterampilan ilmiah merupakan hasil belajar yang diperoleh siswa. Kerja ilmiah adalah metode ilmiah yang dilakukan untuk mencari jawaban dari suatu permasalahan yang memiliki aspek, yaitu mengobservasi, merumuskan masalah, membuat hipotesis, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, analisis data, membuat kesimpulan, membuat laporan, dan mengkomunikasikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV D SDN Rawamangun 12 Pagi, yang berjumlah 28 orang siswa terdiri dari 18 perempuan, dan 10 laki-laki. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, non tes (penilaian kerja ilmiah), dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan : 1. Penerapan model pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing memeberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami langsung kegiatan pembelajarannya melalui tahapan yang terdapat pada model pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing. 2. Hasil belajar kognitif siswa dapat diperoleh melalui post test siklus I dan siklus II. Nilai rata-rata post test siklus I adalah 74,6 dan nilai rata-rata post test siklus II adalah 77,14. Berdasarkan nilai post test siklus I dan post test siklus II, terjadi peningkatan sebesar 2,54. 3. Hasil rata-rata keterampilan kerja ilmiah siklus I adalah 60 dan nilai rata-rata penilaian kerja ilmiah siklus II adalah 71. Berdasarkan penilaian keterampilan kerja ilmiah siklus I dan siklus II, terjadi peningkatan sebesar 11. Peningkatan juga terjadi pada setiap aspek keterampilan kerja ilmiah. Peningkatan aspek observasi sebesar 17, aspek merumuskan masalah sebesar 13, aspek merumuskan hipotesis sebesar 9, aspek merancang eksperimen sebesar 7, aspek melakukan eksperimen sebesar 11, aspek analisis data sebesar 16, aspek membuat kesimpulan sebesar 6, aspek membuat laporan sebesar 6, dan aspek mengkomunikasikan sebesar 10. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup siswa kelas IV D SDN Rawamangun 12 Pagi melalui penerapan model pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing. Oleh karena itu disarankan bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing dalam kegiatan pembelajaran di kelas agar siswa dapat mengalami langsung kegiatan pembelajarannya. |