Teknik Jigsaw adalah teknik pembelajaran yang menerapkan kerja kelompok dalam kelompok yang terdiri dari 4-6 orang, di mana siswa harus lebih aktif untuk memperoleh ilmu pengetahuan, pembelajaran teknik jigsaw bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dae4dr5 lam kehidupan sehari-hari. Diharapkan dengan penerapan teknik jigsaw ini dapat meningkatkan kemampuan menulis. Kemampuan menulis adalah kemampuan berbahasa yang bersifat produktif dan dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Dalam penelitian ini kemampuan menulis siswa dinilai berdasarkan tata cara penggunaan huruf besar/kapital, penggunaan tanda baca, penggunaan kata gabung dan kata depan/imbuhan di dan ke. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran kooperatif model jigsaw pada siswa kelas IV SD Agape Kudus Jakarta Barat. Subjek penelitian adalah guru sebagai peneliti dibantu guru lain sebagai observer dan 20 siswa SD Agape Kudus. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dua kali siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Berdasarkan hasil penelitian penerapan teknik jigsaw pada siswa kelas IV telah terlaksana dengan baik.Berdasarkan pengumpulan dan analisis data tersebut, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: Penerapan teknik jigsaw. Pada penelitian dilakukan dua siklus dengan penerapan delapan langkah-langkah yang ada dalam jigsaw yaitu: Siswa dikelompokan ke dalam 1 sampai 5 anggota tim, tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda, tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan, anggota dari tim yang berbeda yang telah mempersiapkan bagian/ subbab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbab mereka, setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan seksama, tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi mereka, guru memberi evaluasi, penutup. Perbedaan pada siklus I dan II terdapat pada materi yang diberikan dan pembagian kelompok. Apabila dilihat dari aspek penggunaan huruf besar yaitu pada siklus I skor rataratanya sebesar 1,7 dengan nilai rata-rata sebesar 55,6. Pada siklus II skor rataratanya sebesar 1,8 dengan nilai rata-rata 61,1. Pada aspek tanda baca diperoleh pada siklus I skor rata-ratanya sebesar 1,4 dengan nilai rata-rata sebesar 48,1. Pada siklus II skor rata-ratanya sebesar 1,8 dengan nilai rata-rata 59,3. Pada aspek penggunaan kata gabung yaitu pada siklus I skor rata-ratanya sebesar 1,7 dengan nilai rata-rata sebesar 57,4. Pada siklus II skor rata-ratanya sebesar 1,9 dengan nilai rata-rata 64,8. Pada aspek penggunaan kata depan/ imbuhan di dan ke yaitu pada siklus I skor rata-ratanya sebesar 1,6 dengan nilai rata-rata sebesar 53,7. Pada siklus II skor rata-ratanya sebesar 1,9 dengan nilai rata-rata 63,0. Sehingga diperoleh dari hasil keseluruhan nilai rata-rata pada siklus I sebesar 54,6 menjadi 62,0 pada siklus II. Secara keseluruhan nilai rata-rata yang diperoleh oleh siswa menunjukan adanya peningkatan setelah penerapan teknik Jigsaw. Dari perolehan nilai menulis siswa dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik Jigsaw dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa. Selain teknik Jigswa masih banyak teknik lain, yang dapat digunakan oleh guru sehingga membantu dalam proses pembelajaran, dan pembelajaran pun menjadi menyenangkan. |