Model pembelajaran kontekstual adalah suatu pola yang digunakan guru/peneliti dalam proses pembelajaran, untuk mengaitkan antara materi ajar dengan penerapannya dalam kehidupan nyata. Diharapkan dengan penerapan model pembelajaran kontekstual hasil belajar IPA siswa meningkat. Hasil belajar adalah penilaian yang dilakukan guru/peneliti untuk mengukur sejauh mana materi pertumbuhan dan perkembanganbiakan pada makhluk hidup yang telah dipelajari siswa, diukur dengan menggunakan tes tertulis. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IIIA SD Strada Kampung Sawah. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai guru dibantu guru kelas sebagai observer, serta siswa kelas IIIA SD Strada Kampung Sawah yang berjumlah 42 siswa, yaitu 27 siswi dan 15 siswa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi penerapan model pembelajaran kontekstual dan tes tertulis yang dilakukan di awal dan akhir pembelajaran. Berdasarkan pengumpulan dan analisis data tersebut, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: Penerapan model pembelajaran kontekstual. Pada penelitian dilakukan dua siklus dengan penerapan tujuh komponen utama dalam pembelajaran kontekstual, yaitu: konstruktivisme, bertanya, menemukan masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian sebenarnya. Pada siklus I topik mendeskripsikan pelaksanakan pembelajaran yang menekankan pada diterapkannya tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual pada materi makhluk hidup dan hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak manusia. Hasil observasi dan refleksi pada siklus I, ini menjadi pedoman untuk melakukan perbaikan pada siklus II. Pada siklus II topik mendeskripsikan pelaksanakan pembelajaran yang menekankan pada diterapkannya tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual pada materi pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan tumbuhan, sehingga dapat terlaksana lebih baik. Pada siklus II dilakukan dua kali pertemuan, dikarenakan nilai rata-rata siswa dipertemuan pertama masih di bawah KKM IPA. Hasil belajar IPA terlihat dari perbandingan nilai rata-rata postes pada siklus I dan siklus II. Nilai rata-rata setelah siklus 1 sebesar 68. 73, nilai rata-rata siklus II pertemuan 1 sebesar 71.17 dan di siklus II pertemuan 2 naik menjadi 83.7, kemudian dibandingkan dengan nilai KKM IPA di sekolah yaitu 73. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas III A di SD Strada Kampung Sawah. Guru dapat menerapkan kegiatan pembelajaran yang lebih melibatkan siswa secara aktif dan mengeksplor pengetahuan yang dimilikinya. |