Anda belum login :: 27 Nov 2024 03:35 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Studi Cross-Sectional SHBG dan Testosteron sebagai Penduga Gangguan Fungsi Ereksi pada Pria Usia Lanjut
Oleh:
Sutyarso
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi:
Cermin Dunia Kedokteran vol. 36 no. 04/170 (Jul. 2009)
,
page 241-246.
Topik:
protein pengikat hormon seks
;
gangguan fungsi ereksi
;
usia lanjut
Ketersediaan
Perpustakaan FK
Nomor Panggil:
C04.K.03
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kadar SHBG (sex hormone binding globulin) dan testoteron dalam serum dapat digunakan sebagai faktor penduga gangguan fungsi ereksi pada pria lanjut usia. Penelitian ini mensur- vei 135 pria berusia 50-70 tahun yang dikelompokkan berdasarkan dua faktor masing-masing dengan tiga tingkatan (faktorial 3x3) sehingga setiap kelompok terdiri dari 15 subjek. Faktor pertama adalah status kesehatan dan usia terdiri dari: (1) pria penderita diabet berusia 50-60 tahun; (2) pria sehat berusia 50-60 tahun; dan (3) pria sehat beru- sia 61-70 tahun. Faktor kedua adalah status fungsi ereksi terdiri dari: (1) normal (IIEF>21); (2) moderat (IIEF 15-21); dan (3) rendah (IIEF<15). Variabel yang diamati terdiri dari kadar testosteron total, kadar SHBG, dan indeks testos- teron bebas (free testosterone index, FTI). Kadar testosteron total (TT) ditentukan dengan Count-A-Count 125 /fase padat, kadar SHBG ditentukan dengan teknik radioimmunometric (IRMA), sedangkan FTI ditentukan melalui pemba- gian kadar testosteron total dengan kadar SHBG. Hasil penelitian, berdasarkan ANOVA, menunjukkan bahwa kadar TT pada subjek sehat nyata menurun dengan bertambahnya usia dan dengan rendahnya fungsi ereksi (p<0,05) tetapi tidak dipengaruhi oleh interaksi keduanya. Kadar SHBG nyata meningkat dengan bertambahnya usia (p<0,05) tetapi tidak dipengaruhi oleh fungsi ereksi dan interaksinya dengan faktor usia. Selanjutnya, FTI juga nyata dipenga- ruhi usia (p<0,05) tetapi tidak oleh fungsi ereksi dan status kesehatan subjek. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa: (1) testosteron merupakan faktor penting pengatur fungsi ereksi penis; (2) SHBG dan FTI secara parsial tidak dapat digunakan sebagai faktor penduga gangguan fungsi ereksi.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)