Anda belum login :: 23 Nov 2024 20:31 WIB
Detail
Artikeluji sensitivitas beberapa obat antifungal golongan azole terhadap dermatofita di poliklinik rs dr. sardjito yogyakarta  
Oleh: Qomariah, Laily Noor ; Susetiati, Devi Artami ; Prakoeswa, Flora R.S.
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: BERKALA: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin vol. 20 no. 03 (Dec. 2008), page 229-234.
Topik: dermatofita; ketokonazol; itrakonazol; flukonazol
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: B02.K.01
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelDermatofitosis adalah suatu infeksi jamur superfisial yang mengenai jaringan keratin pada stratum korneum kulit, rambut dan kuku yang disebabkan oleh dermatofita. Rekurensi kadang-kadang disebabkan oleh karena kegagalan eradikasi sumber infeksi, faktor predisposisi yang menetap dan terapi yang tidak adekuat, serta adanya resistensi terhadap obat antifungal golongan azole terhadap dermatofita di RS Dr. Sardjito Yogyakarta. Penelitian dilakukan di Poliklinik Kulit dan Kelamin RS Dr. Sardjito dan Laboratorium Mikrobiologi FK-Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan subjek penelitian berupa dermatofita yang diisolasi dari penderita yang berobat di Poliklinik Kulit dan Kelamin RS Dr. Sardjito Yogyakarta selama bulan Januari – April 2005. Uji sensitivitas dilakukan dengan metode dilusi cair. Selama penelitian didapatkan 24 spesimen yang terdiri dari isolat T. mentagrophytes 5 kasus, T. tonsuran 3 kasus, T. rubrum 3 kasus, E. floccosum 3 kasus, M. Gypseum 1 kasus, dan T. sulphureu 1 kasus. Hasil uji sensitivitas terhadap itrakonazol sebesar 50%, ketokonazol 31,25%, sedangkan flukonazol sebesar 0%. Itrakonazol mempunyai sensitivitas lebih besar dibandingkan dengan ketokonazol sebagai terapi antifungal terhadap dermatofita.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)